SUMENEP, koranmadura.com – Pondok Pesantren Annuqayah Guluk-guluk, Sumenep, Madura, Jawa Timur mencatatkan prestasi membanggakan pada ajang Sukarabic Fest 2018 di UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Rabu, 12 September 2018.
Tak tanggung-tanggung, para santri yang diutus membawa pulang banyak piala. Bahkan dinobatkan sebagai Juara Umum pada ajang perlombaan tingkat Nasional dan Asia ini. Bahkan pada lomba debat nyaris juara 1 setelah di final kalah tipis atas kontingen Malaysia.
Baca: Bikin Bangga, Annuqayah Borong Prestasi Tingkat Nasional dan Asia
Salah satu alumni Annuqayah yang saat ini menjadi Ketua PC Gerakan Pemuda Ansor Sumenep, M Muhri mengaku bangga atas prestasi yang diraih santri utusan Annuqayah pada perlombaan tersebut. Bahkan mantan aktivis PMII ini tak punya kata-kata untuk dilontarkan.
“Saya tak bisa mengatakan apa-apa selain mengucapkan rasa bangga atas prestasi luar biasa ini. Dan ini bukti bahwa santri Annuqayah istimewa,” katanya saat dikonfirmasi oleh koranmadura.com via WhatsApp, Kamis, 13 September 2018.
Bagi Muhri, PP Annuqayah adalah tempat dimana dirinya belajar banyak hal. Sebab hemat Muhri, Annuqayah tak hanya mengajarkan santri ilmu-ilmu keagamaan saja, tetapi juga mengajarkan tentang arti pengadian dan ketakziman pada guru.
“Maka saya selalu bangga menjadi santri Annuqayah. Sebab bagi saya Annuqayah adalah tempat pertama saya belajar banyak hal tentang arti penting hidup. Terumata soal ketakziman kepada para guru. Termasuk pula saya menjadi tahu tentang pengabdian,” jelasnya.
Kepada para santri Annuqayah yang meraih prestasi, Muhri berharap untuk tidak jemawa, apalagi cepat puas, sebab perjalanan masih panjang. “Jangan cepat puas, karena perjalan masih panjang. Jadikan spirit ini untuk selalu mengabdi dan mengharumkan nama Annuqayah di seluruh penjuru dunia,” katanya.
Muhri juga berharap agar adik-adik santri tidak pernah minder menjadi santri. Sebab santri itu istimewa. Walau sarungan, tetapi perawaris peradaban.
“Maka harus bangga menjadi santri. Karena di Pesantren (khususnya Annuqayah), kalian bakal dapat banyak hal. Sehingga punya bekal yang lengkap untuk menjadi pribadi yang bermanfaat. Karena santri adalah pewaris peradaban,” katanya.
Karena itu, ia meminta santri untuk selalu percaya diri dalam menghadapi era kemajuan teknologi dan globalisasi. “Sekarang zaman yang serba canggih. Jangan pernah minder jadi santri. Kalau belajar sungguh sungguh, penuh tekat, kemauan keras, banyak doa, saya yakin lulusan pesantren bisa kalahkan sekolah unggulan. Dan ternyata santri Annuqayah telah membuktikan,” pungkasnya. (SOE/DIK)