SUMENEP, koranmadura.com – Upaya pembersihan puing-puing bangunan yang rusak akibat gempa di Pulau Sapudi, Sumenep, Madura, Jawa Timur, masih terus dilakukan. Hanya saja, dalam prosesnya, petugas gabungan mengalami kendala transportasi.
Baca: Sepekan Pasca Gempa, Bupati Sumenep akan Kunjungi Sapudi Membawa Tujuh Pikap
Akibatnya, petugas gabungan yang hendak melakukan pembersihan puing-puing rumah warga harus berjalan kaki dari posko ke sasaran. “Untuk sampai kepada titik paling jauh, kami harus jalan kaki sekitar 1,5 kilometer,” kata Danton Kesehatan Raider 500 Sikatan Surabaya, Letnan CTM Zairi.
Dia mengungkapkan, saat ini sudah ada 200 lebih rumah warga, baik di Kecamatan Gayam maupun Nonggunong, yang puing-puingnya selesai dibersihkan. Upaya tersebut akan terus dilakukan.
Ke depan, pihaknya akan membangun posko sementara di titik-titik yang jaraknya jauh dari posko induk. Hal itu agar lebih memudahkan petugas gabungan menjangkau lokasi rumah warga yang hendak dibersihkan.
Seperti diketahui, berdasarkan data yang telah terverifikasi jumlah rumah rusak akibat gempa mencapai 691 unit. Dengan perincian sebanyak 395 unit mengalami rusak ringan; 184 unit rusak sedang; dan 112 rusak berat.
Di samping itu, bangunan lain yang juga rusak ialah masjid dan musalah masing-masing 1 unit, sekolah PAUD 2 unit, dan gedung madrasah 3 unit. Semuanya tersebar di Kecamatan Gayam dan Nonggunong.
Selain mengakibatkan ratusan bangunan rusak, gempa yang terjadi pada Kamis dini hari, 11 Oktober 2018, juga menyebabkan tiga orang meninggal dan 37 orang lainnya luka-luka. (FATHOL ALIF/SOE/VEM)