JAKARTA, koranmadura.com – Bantuan kepada masyarakat miskin melalui program keluarga harapan (PKH) tahun 2019 mencapai Rp 34 triliun. Bantuan tersebut terbilang naik dibandingkan tahun ini yang hanya sebesar Rp 19 triliun.
Hal tersebut, tak lepas dari upaya pemerintah untuk menurunkan angka kemiskinan. Meskipun angka kemiskinan sudah turun menjadi single digit atau 9,8 persen tahun ini, namun Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengaku belum puas.
“Untuk menurunkan angka kemiskinan, kalau sudah satu digit memang merupakan butuh tenaga ekstra. Karena ini semakin sulit untuk menjadi hilang. Yang kita harapkan itu,” kata Jokowi, dilansir dari laman setkab.go.id saat memberikan sambutan pada pembukaan Jambore Sumber Daya Program Keluarga Harapan di Istana Negara Kamis, 13 Desember 2018.
Pada tahun depan, kenaikan PKH bukan hanya dari sisi dana melainkan juga kepada keluarga penerima manfaat (KPM). Jika tahun ini KPM hanya 6 juta keluarga, tahun depan KPM menjadi 10 juta keluarga.
Merinci lebih jauh, bantuan tetap setiap keluarga yang bergulir akan diberikan sebesar Rp 550.000 per keluarga/tahun, peserta PKH Rp 1 juta per keluarga/tahun.
Namun, ada sejumlah komponen bantuan seperti ibu hamil atau balita yakni ditambah Rp 2,4 juta. Adapun yang memiliki anak SD sederajat ditambah Rp 900.000, dan anak SMP sederajat Rp 1,5 juta.
Bagaimana dengan anak SMA/SMK? Pemerintah pun memberikan bantuan tambahan sebesar Rp 2 juta. Sementara itu, untuk penyandang disabilitas berat dan lansia masing-masing sebesar Rp 2,4 juta.
“Kalau Ini digabung kemudian diberikan, saya menyakini pengentasan kemiskinan kita ini akan lebih cepat,” tegas Jokowi. (CNBCINDONESIA.com/ROS/VEM)