SUMENEP, koranmadura.com – Sesuai pemetaan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, empat desa yang dua hari lalu, 10 Maret 2019, diterjang angin puting beliung memang termasuk daerah rawan angin puting beliung.
Baca: Diterjang Puting Beliung, Puluhan Rumah di Sumenep Rusak
Empat desa yang dimaksud ialah Tarogan, Poreh (Kecamatan Lenteng), Talang dan Kambingan Timur (Kecamatan Saronggi). “Setiap tahun memang sering terjadi (angin puting beliung) di situ,” kata Kepala BPBD Sumenep, Abd. Rahman Riadi, Selasa, 12 Maret 2019.
Hanya saja, lanjut mantan Sekretaris Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Sumenep itu, dibanding dengan tahun-tahun sebelumnya, bencana angin puting beliung yang terjadi hari Minggu lalu paling parah, khususnya di Desa Tarogan.
Seperti diketahui, akibat terjangan angin puting beliung yang terjadi Minggu siang itu, sedikitnya 46 rumah di Desa Tarogan rusak. Sementara di Desa Poreh, Kambingan Timur, dan Talang, jumlah rumah yang rusak secara berurutan ialah 4, 8 dan 14 unit.
Pemkab Sumenep telah memberikan bantuan pendahuluan kepada warga yang rumahnya terdampak angin puting beliung. Di antaranya berupa selimut, terpal, dan makanan siap saji. Sedangkan bantuan yang berupa keuangan akan diberikan berikutnya.
Bupati Sumenep, A. Busyro Karim, berharap masyarakat di empat desa tersebut bersabar atas musibah berupa angin puting beliung yang menimpa rumah mereka. Hal itu disampaikan Bupati saat memberikan bantuan pendahuluan kepada warga di Desa Tarogan, kemarin, 11 Maret 2019.
“Karena namanya saja musibah, pastilah, masyarakat harus bersabar dengan musibah ini. Tetapi masyarakat tetap tidak boleh menyerah,” kata orang nomor satu di lingkungan pemerintah kabupaten (Pemkab) Sumenep itu.
Menurut dia, masyarakat harus terus berjuang mengembalikan kondisi rumah mereka agar secepatnya bisa seperti semula. “Apa yang rusak segera diperbaiki. Tidak harus menunggu semua dari pemerintah,” tegasnya. (FATHOL ALIF/SOE/DIK)