PAMEKASAN, koranmadura.com – Aliansi Jurnalis Pamekasan (AJP) bersama Universitas Islam Madura (UIM) Pamekasan, Madura, Jawa Timur berkomitmen untuk menangkal “Hoaks” dan Radikalisme. Komitmen diwujudkan dalam kegiatan seminar dan deklarasi yang dilaksanakan, Kamis, 4 Apri 2019.
Kegiatan tersebut digelar di aula UIM, Jl. Raya Bettet. Sebagai narasumber dalam acara ini adalah Bawaslu, Polres, Kodim, dan KPU Pamekasan. Pesertanya adalah para jurnalis yang bertugas di Pamekasan dan para mahasiswa yang jumlahnya mencapai ratusan.
Dalam sambutannya Penjabat (Pj) Ketua AJP Fathor Rusi mengatakan kegiatan ini merupakan program kerja AJP yang sudah direncanakan satu tahun lalu, namun baru bisa terealisasi dengan menggandeng UIM.
“Tema kegiatan ini kami pilih sebagai upaya untuk mencegah dan menangkal radikalisme dan berita atau kabar hoaks dan yang saat ini dengan mudah dan cepat menyebar di masyarakat dan berdampak negatif,” kata, wartawan Indosiar itu.
Rektor UIM Pamekasan, Ahmad, S.Ag., M.Pd mengaku senang dengan kerjasama dan kegiatan tersebut. Sebab, UIM punya semangat yang sama dengan AJP dalam menolak dan menangkal hoaks dan radikalisme di lingkungan kampus dan secara umum di Pamekasan.
“Hoaks sudah ada sejak lama, bedanya dulu disebutkan berita bohong atau fitnah yang memang harus ditolak dan dihindari, apalagi paham radikal yang harus dihindari dan ditolak karena akan menggerus semangat kesatuan NKRI,” kata Ahmad. (ALI SYAHRONI/SOE/VEM)