PAMEKASAN, koranmadura.com- Hettik Selfia (30), istri simpanan Muhmmad Hadari, salah seorang anggota DPRD Pamekasan terus melawan dengan mengumpulan beberapa bukti terkait dugaan kekerasan yang dilakukan suaminya itu.
Baca: Sering Pukul dan Gigit, Oknum Anggota DPRD Pamekasan Dilaporkan Istri Siri ke Polisi
Terbukti, warga asal Desa Kalianget Timur, Kecamatan Kalianget, Sumenep, Madura, Jawa Timur, bersama kuasa hukumnya, Muslim pada Jumat, 12 Apri 2019 kemrin kembali mendatangi Kantor Polres setempat.
Kedatangan mereka untuk melakukan visum dan juga melaporkan dugaan pemalsuan Facebook dan Instagram.
“Dilakukan visum lagi di sini hanya untuk dijadikan prosedur saja karena sudah sembuh, jadi tidak perlu divisum tetapi itu tetap tidak menghambat proses laporan. Hasilnya nanti tetap memakai hasil visum dari rumah sakit Kalianget, nanti tim di sana akan dijadikan bukti,” kata Muslim.
Selain itu, pihaknya juga melakukan pengaduan terkait dengan dugaan pemalsuan Akun FB dan Instagram. “Masih pengaduan Di sini masih belum bisa untuk cybercrimenya, karena cybercrime itu di Polda Jatim, nanti lanjut pada pelaporan, jadi tetap diproses dan LB-nya tetap disini, yang nanganin tetap di sini, cum cybercrime yang tidak bisa sementara. Untuk bukti tidak ada bukti yang kurang, semua berkas sudah lengkap dan bukti buktinya sudah ada semua,” ujarnya.
Dikonfirmasi terpisah melalui pesan WhatsApp terkait istri simpanannya yang terus melawan dengan bukti-bukti, Muhammad Hadari menanggapi dengan santai. “Biarkan saja. terserah, nanti ada yang lebih seru,” singkatnya.
Sekadar diketahui, Hettik Selfia (30), salah seorang warga Desa Kalianget Timur, Kecamatan Kalianget, Sumenep, Madura, Jawa Timur, bersama kuasa hukumnya Muslim, mendatangi Kantor Polres setempat, Selasa, 10 April 2019 lalu. Kedatangan mereka untuk melaporkan Muhammad Hadari, suami siri Hettik Selfia karena kasus dugaan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT).
Muslim menjelaskan, terlapor yang juga merupakan anggota DPRD Pamekasan diduga melakukan penganiyaan kepada pelapor di rumah kosnya di Desa Buddagan, Kecamatan Pademawu, Pamekasan, pada tanggal 20 Februari 2019 lalu. Sementara Hettik Selfia, lanjutnya, menikah siri dengan terlapor sejak 8 bulan lalu.
“Selama menjalani biduk rumah tangga, dirinya beberapa kali mengalami kekerasan lantaran suaminya punya kecemburan yang tak bisa di kontrol,” jelas Hettik melalui kuasa hukumnya.
Hettik yang diketahu bekerja sebagai ibu rumah tanggga. Ia mengaku memberikan kesempatan kepada suaminya itu untuk minta maaf, namun suaminya tak memiliki iktikad baik dalam membina hubungan rumah tangga bersamanya.
“Jadi kami sebelumnya sudah kasih kesempatan kepada terlapor untuk meminta maaf, tetapi sampai sekarang tidak ada iktikad baik. Maka terpaksa kami melapor,” paparnya.
Lanjutnya, penganiayaan terakhir yang dilakukan oleh Hadari itu menggunakan sapu. Hal itu mengakibatkan perempuan kelahiran 1989 itu di beberapa bagian tubuhnya mengalami memar, salah satunya adalah bagian tangan dan lengan.
Tak hanya itu, Hadari juga menggigit lengan bagian atas Hettik Selfia hingga mengakibatkan luka. “Memang sebelumnya, saya juga sering mengalami kekerasan, cuman ini yang saya laporkan,” imbuhnya.
Hettik meminta kepada suaminya untuk menceraikannya karena sudah tidak tahan dengan kekerasan yang dialaminya tersebut. “Saya sudah minta cerai karena tidak kuat tetapi beliau tidak mau,” paparnya.
Hettik menegaskan, pihaknya sudah melakukan visum dugaan penganiayaan yang dilakukan oleh terlapor. Saat ini, beberapa barang bukti sudah diserahkan kepada penyidik Polres Pamekasan. Di antaranya berupa foto bekas luka di bagian bahu, kaki, dan semacamnya.
“Kami percaya kepada pihak kepolisian dalam masalah ini untuk melakukan proses hukum sesuai dengan prosedur hukum yang berlaku,” pintanya. (SUDUR/ROS/DIK)Tags. Akibat Digigit dan Dipukul, Istri Simpanan Oknum Anggota DPRD Kembali Datangi Kantor Polres Pamekasan, Anggota DPRD, Muhammad Hadari. (SUDUR/SOE/VEM)