JAKARTA, koranmadura.com – Menjelang pencoblosan, Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) kembali melakukan survei terkait elektabilitas capres-cawapres di Pilpres 2019.
Hasilnya, pasangan Joko Widodo-Ma’ruf Amin unggul 19,8 persen dari Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.
Survei yang dilakukan pada 5-8 April 2019 ini ini menggunakan metode stratified multistage random sampling dengan 2.285 responden dari seluruh provinsi di Indonesia.
Survei dilakukan dengan wawancara langsung tatap muka dengan Margin of error kurang lebih 2,1 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.
“Dengan pengukuran langsung dengan pertanyaan seandainya pilpres dilakukan sekarang, maka pasangan Jokowi-Ma’ruf mendapat dukungan sebesar 56,8 persen, lalu Prabowo-Sandiaga sebesar 37 persen, yang belum memilih 6,3 persen,” ujar Direktur Riset SMRC, Deni Irvani saat rilis hasil survei di kantornya, Jl Cisadane, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat, 12 April 2019.
Jika dibandingan pada hasil survei pada Februari 2019 lalu, elektabilitas Jokowi-Ma’ruf Amin relatif stabil, sementara Prabowo-Sandi cenderung naik. Bila angka responden yang belum memilih diprediksi, elektabilitas Jokowi-Ma’ruf berkisar 54,5-59 persen, sedangkan Prabowo-Sandi 39,5-45 persen.
“Setelah undecided diprediksi pilihannya, elektabilitas Jokowi-Amin diperkirakan antara 56-60,5 persen dan Prabowo-Sandi 39,5-44 persen,” sebutnya.
Selain itu, Deni memaparkan hasil pengukuran dengan metode tidak langsung. Dalam pengukuran ini, digunakan metode skala bipolar, yakni pengukuran dengan skala angka 0-10, angka 0 untuk pasangan Jokowi-Ma’ruf dan angka 10 untuk Prabowo-Sandi.
Deni menjelaskan, jika responden memilih semakin dekat ke angka 0, berarti mereka memilih Jokowi-Ma’ruf Amin. Sedangkan bila mendekati angka 10, berarti responden memilih Prabowo-Sandi. Hasilnya, total skor 0-4 sebanyak 54,5 persen, sedangkan 6-10 sebanyak 35,5 persen.
“Hasil pengujian ini menujukan elektabilitas Prabowo-Sandi masih di bawah Jokowi-Ma’ruf,” tutur Deni. (DETIK.com/SOE/DIK)