BALI, koranmadura.com – Gunung Agung, Bali, mengalami erupsi lagi. Hal itu disampaikan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) melalui keterangan tertulisnya, Jumat, 3 Mei 2019.
Menurut PVMBG, erupsi Gunung Agung terjadi sekira pukul 18.59 WITA. Kali ini tinggi kolom abu tidak bisa teramati. “Telah terjadi erupsi Gunung Agung, Bali pada tanggal 3 Mei 2019 pukul 18.59 WITA namun tinggi kolom abu tidak teramati. Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 24 mm dan durasi ± 1 menit 5 detik,” tulis PVMBG, Badan Geologi Kementerian ESDM dalam keterangannya.
PVMBG menjelaskan, saat ini Gunung Agung dalam status Level III atau siaga. Masyarakat maupun wisatawan diminta tidak beraktivitas di dalam radius 4 km dari kawah puncak Gunung Agung.
Berikut 2 rekomendasi PVMBG terkait erupsi Gunung Agung hari ini:
- Masyarakat di sekitar Gunung Agung dan pendaki/pengunjung/wisatawan agar tidak berada, tidak melakukan pendakian dan tidak melakukan aktivitas apapun di Zona Perkiraan Bahaya yaitu di seluruh area di dalam radius 4 km dari Kawah Puncak Gunung Agung. Zona Perkiraan Bahaya sifatnya dinamis dan terus dievaluasi dan dapat diubah sewaktu-waktu mengikuti perkembangan data pengamatan Gunung Agung yang paling aktual/terbaru.
- Masyarakat yang bermukim dan beraktivitas di sekitar aliran-aliran sungai yang berhulu di Gunung Agung agar mewaspadai potensi ancaman bahaya sekunder berupa aliran lahar hujan yang dapat terjadi terutama pada musim hujan dan jika material erupsi masih terpapar di area puncak. Area landaan aliran lahar hujan mengikuti aliran-aliran sungai yang berhulu di Gunung Agung. (DETIK.com/ROS/DIK)