SUMENEP, koranmadura.com – Seorang bocah laki-laki berusia sekitar 7 tahun, AS, asal Pamekasan meninggal dunia setelah tenggelam di salah satu kolam Tirta Sumekar Indah (TSI) di Kecamatan Batuan, Sumenep, Madura, Jawa Timur, Senin, 10 Juni 2019.
Mengenai kejadian tersebut, pemilik TSI, Abdul Muiz mengaku tidak tahu secara pasti. Sebab saat kejadian ia sedang tidak di lokasi. “Waktu kejadian saya sedang ada di rumah,” ungkapnya, saat dikonfirmasi terkait kajadian nahas itu.
Namun berdasarkan laporan yang diterima dari pengawas kolam, korban diketahui datang ke lokasi bersama rombongan yang cukup besar. Setelah membeli tiket, rombongan masuk ke tempat wisata yang dibangun pada 2004 silam ini.
“Setelah masuk, si anak ini langsung minta atau lepas baju sendiri. Menurut informasi dari pengawas kolam, sebetulnya ada temannya yang sebaya dan langsung menuju ke kolam. Tetapi yang diketahui oleh rekan saya, yang satu mandi di kolam kecil, yang satu (korban) tidak diketahui mandi di mana. Orang tuanya pun akhirnya merasa kehilangan,” tutur Muiz.
Biasanya, sambung dia, petugas kolam yang berjumlah dua orang memberi pengarahan kepada setiap pengunjung yang ingin berenang di kolam. Balita akan diarahkan ke kolam khusus balita, anak-anak ke kolam khusus anak-anak dan orang dewasa diarahkan ke kolam dewasa.
“Saya tidak tahu persis untuk kejadian yang tadi karena belum bertanya secara detil. Tapi biasanya setiap ada pengunjung yang ingin berenang diarahkan oleh pengawas kolam,” tambah dia.
Sementara terkait posisi pengawas kolam saat kejadian, menurut dia kemungkinan saat mereka sedang pergantian shift dengan pengawas lainnya. “Mungkin pas pergantian shift ada kejadian itu. Saya juga kurang jelas masih,” kata Muiz.
Sekadar diketahui, berdasarkan laporan yang diterima Muiz, saat kejadian jumlah pengunjung TSI tidak terlalu banyak. Menurutnya, pengunjung biasanya membludak saat Lebaran Ketupat.
Adapun korban merupakan satu-satunya buah hati pasangan suami istri Isa Lutfi dan Siti Sauidah, warga asal Desa Dempo Barat, Kecamatan Pasean, Kabupaten Pamekasan. Korban baru saja lulus TK. (FATHOL ALIF/ROS/VEM)