KORANMADURA.com – Gempa bermagnitudo 6 berpusat di arah Barat Daya Nusa Dua, Bali sekitar pukul 07.18 WIB, juga dirasakan warga Kabupaten Jember. Warga berteriak Lindu…lindu…saat gempa terjadi.
“Goncangannya keras mas. Orang-orang sekampung pada keluar rumah sambil teriak lindu lindu lindu, gitu,” kata salah seorang warga Kelurahan Jember Lor, Kecamatan Patrang, Yanti, Selasa (16/7/2019).
Yanti menyampaikan, saat gempa terjadi, dirinya saat itu sedang memasak.
“Tadi pas masak terasa lantai rumah goyang. Ternyata gempa langsung saja saya ke luar rumah. Suami saya yang saat itu tidur juga lari keluar,” kata Yanti.
Saat ditanya apakah ada kerusakan yang ditimbulkan gempa ini, Yanti mengaku tidak ada rumah di lingkungannya yang mengalami kerusakan.
“Kalau rumah saya dan tetangga tidak ada yang rusak, tidak tahu kalau di tempat lain. Cuma saya kepikiran anak saya di sekolah. Semoga baik-baik saja,” ungkapnya.
Sementara salah seorang warga Kecamatan Tempurejo, Ferryco Ari Yulianto mengatakan, saat terjadi gempa dia sedang mengantar anaknya sekolah. Dia sempat melihat sejumlah siswa berhamburan ke luar kelas.
“Saya tadi mengantarkan anak sekolah di TK dekat MTS Baitul Hikmah, Kecamatan Tempurejo, saya lihat anak-anak berlarian keluar kelas dan warga juga keluar rumah ke jalan besar. Ternyata ada gempa, dan memang terasa keras guncangannya,” katanya.
Namun gempa yang terjadi sekitar sekian detik itu, kata pria yang akrab dipanggil Rico itu, tidak mengakibatkan kerusakan. “Setelah gempa berakhir setelah beberapa detik itu, Alhamdulillah tidak ada kerusakan. Insya Allah masih aman,” katanya.
Dikonfirmasi terpisah, Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Jember Heru Widagdo menyampaikan, hingga saat ini belum ada laporan terkait kerusakan bangunan atau pun dampak dari gempa yang terjadi sekitar pukul 7 tadi.
“Namun kami imbau kepada warga dan juga menugaskan kepada perwakilan di tiap-tiap kecamatan untuk terus memantau informasi jika ada dampak dari gempa tadi,” kata Heru.
Bahkan pihaknya pun juga sudah berkoordinasi dengan berbagai pihak. “Dengan Polsek, Koramil, relawan, tagana, dan potensi lainnya sudah saling berkoordinasi,” pungkasnya.
(DETIK.com/ROS/VEM)