KORANMADURA.com – Warga Desa Mantingan, Kecamatan Salam, Kabupaten Magelang, menemukan bebatuan diduga candi saat akan membuat kolam. Penemuan bebatuan tersebut telah dilaporkan menuju Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jawa Tengah.
Adapun bebatuan diduga candi ada yang berupa balok segi empat maupun balok. Sebagaimana laporan Desa Mantingan kepada Pemkab Magelang, ukuran beragam untuk segi empat ukuran sekitar 1,5×0,5 m; 1x1x0,4 m dan 1×1 m.
Temuan bebatuan tersebut saat ini masih ada yang berada di lokasi kolam koi yang sedang dibuat tersebut. Kemudian, sebagian besar bebatuan tersebut telah dikumpulkan di atas lokasi kolam. Tampak pada bebatuan yang tertimbun tanah memiliki relief.
Penyewa lahan, Khabib Akhmad (40) mengatakan penggalian ini rencananya akan dibuat untuk kolam koi. Penggalian dilakukan dengan alat berat hingga ahirnya ditemukan bebatuan tersebut pada Rabu (10/7) di kedalaman sekitar 1 meter.
“Tanggal 10 Juli, kan kami melakukan penggalian. Terus, kita mendapatkan satu batu ada tulisannya, ada reliefnya, terus kita sisihkan. Kita menggali lagi mendapatkan lagi, terus kita kumpulin,” katanya saat ditemui di lokasi Dusun Mantingan, Desa Mantingan, Kecamatan Salam, Kabupaten Magelang, Jumat (26/7/2019).
“Kemarin saya sudah bertemu dengan Dinas Purbakala menyatakan ini untuk keterangan pastinya nanti di hari Senin. Entah nanti dari Dinas Purbakala mau mengambil langkah bagaimana keterangannya hari Senin besok,” kata dia.
Temuan ini juga telah dilaporkan pihak pemerintah desa kepada Pemkab Magelang dan diteruskan kepada BPCB Jateng.
Kepala Desa Mantingan, Purwidarto mengatakan bahwa BPCB juga telah datang langsung ke lokasi untuk melihat bebatuan itu.
“Dikerjakan mengunakan backhoe menemukan beberapa batu berserakan, bukan jadi satu, tetapi sudah berserakan. Kemudian, dikumpulkan 10 hari yang lalu kurang lebih, dari perangakt desa tahunya batu biasa. Setelah didekati kok ada relief atau ukir-ukirannya. Hari Rabu kita laporkan kepada Bupati, sehingga pada hari itu juga, pihak Purbakala (BPCB) dari Prambanan survei,” kata Purwidarto.
Menurutnya, survei yang dilakukan BPCB belum selesai. Sejauh ini, masih dilakukan koordinasi antara Pemkab Magelang dengan BPCB Jawa Tengah. Rencananya BPCB Jateng akan kembali lagi melakukan penelitian terhadap temuan bebatuan tersebut. Kemudian, untuk pembangunan kolam kini telah dihentikan untuk sementara.
“Sekitar itu, kompleks candi banyak orang mendirikan rumah saat menggali menemukan candi diuruk lagi,” tuturnya.
Sementara itu, Pengkaji Cagar Budaya BPCB Jawa Tengah, Junawan mengatakan, setelah disurvei awal di lokasi kolam tersebut masih ada struktur candi. Untuk itu, rencananya minggu depan akan dilakukan penelitian dengan ekskavasi. Selain itu, BPCP telah melakukan koordinasi dengan pemerintah desa dan penyewa lahan.
“Setelah disurvei awal di kolam tersebut masih ada struktur candi,” katanya dalam pesan singkatnya.
“Insya Allah minggu depan kita penelitian dengan cara ekskavasi. Kami sudah koordinasi dengan pemerintah desa dan penyewa lahan,” ujarnya.
(detik.com/ROS/VEM)