KORANMADURA.com – Bos salon di Garut yang menjadi salah seorang pemeran video viral gangbang beberapa waktu lalu, meninggal dunia. Ia memiliki riwayat mengidap HIV (Human Imunodeficiency Virus), salah satu infeksi yang belum bisa disembuhkan.
Tidak ada keterangan yang pasti tentang penyebab meninggalnya bos salon tersebut. Namun tak ayal, banyak yang mengaitkannya dengan riwayat infeksi HIV yang diidapnya. Benarkah HIV mematikan?
HIV bekerja dengan menghancurkan sel-sel imun yang berfungsi memerangi infeksi. Tanpa pengobatan yang tepat, HIV akan semakin melemahkan sel imun, sehingga pengidap HIV sangat rentan terhadap infeksi yang ringan sekalipun.
Dikutip dari Livescience, seseorang dengan HIV yang meninggal biasanya bukan disebabkan oleh virus itu sendiri. Namun daya tahan tubuhnya yang melemah membuat pasien sangat rentan terhadap infeksi yang bagi orang lain tidak berbahaya.
Tuberkulosis (TB/TBC) merupakan salah satu infeksi oportunisik yang paling umum pada pasien dengan HIV. Pada orang sehat, infeksi TB sangat bisa disembuhkan. Tetapi pada pasien HIV, daya tahan yang lemah membuat efek TB jadi lebih fatal dan mematikan.
Contoh lain, pasien HIV juga rentan terunfeksi jamur Pneumocystis jiroveci, yang sebenarnya sangat umum ditemukan di lingkungan sehari-hari. Bila pada orang sehat infeksi jamur ini tidak berdampak serius, pada pasien dengan HIV bisa memicu pneumonia yang mematikan.
Berbagai dampak fatal itu bisa dihindari dengan pemberian obat ARV (Anti Retro Viral). Obat ini mempertahankan kemampuan sistem imun pada pasien HIV agar tidak terus memburuk, sehingga tidak mudah terserang berbagai macam infeksi oportunistik.
(detik.com/VEM)