KORANMADURA.com – SMPN 1 Cilegon, Banten mendadak diliburkan. Ada kabar hal itu karena sejumlah siswa kesurupan saat upacara, namun pihak sekolah membantah kabar itu.
Salah seorang siswa mengatakan kesurupan berlangsung saat upacara bendera berlangsung sekitar pukul 07.30 WIB. Mereka yang kesurupan mayoritas murid perempuan disusul laki-laki.
“Dari pas upacara (kesurupan) jadi awalnya ada yang teriak-teriak ada yang ngeliat (makhluk halus). Ada yang datang cuma nggak tahu siapa,” kata salah seorang siswa, Rofiq Hamim kepada wartawan, Senin (2/9/2019).
Awalnya, hanya satu-dua siswa yang tiba-tiba berteriak, tak berselang lama, kesurupan merembet ke siswa lain hingga membuat suasana upacara jadi gaduh dan membuat khawatir para guru. Murid yang tidak kesurupan langsung dipulangkan dan dipanggil orang tuanya untuk menjemput anak-anak mereka.
“Sebelumnya mereka ada perjumsa (perkemahan Jumat Sabtu) mereka banyak yang nyerang. Kalau sekarang kecolongan sisanya pada takut akhirnya merembet jadi massal, bisa dibilang massal,” ujarnya.
Meeki demikian, pihak sekolah membantah bahwa siswanya kesurupan. Menurut pihak sekolah, beberapa murid hanya mengalami kelelahan. Suasana sekolah saat ini sepi dan tidak ada aktivitas belajar-mengajar. Hanya terlihat beberapa guru yang masih berada di lingkungan sekolah.
“Untuk sementara hari ini kita setop dulu aktivitas belajar mengajar siswa, kita sudah kesepakatan karena kasian. Kalau kesurupan kan menjerit ini mah nggak cuma ya tadi orang gugup semua gitu, kalau kesurupan pasti guru kena, kalau guru kena sudah saya angkat tangan,” kata Kepala Sekolah SMPN 1 Cilegon, Ruliyanto Fadil di lokasi yang sama.
(DETIK.COM/ROS/VEM)