SUMENEP, koranmadura.com – Setelah melakukan serangkaian penyelidikan, akhirnya motif pembacokan yang menyebabkan lengan kiri Marbani (60) putus terkuak.
Baca: Dibacok saat Asyik Nonton Televisi, Lengan Kiri Warga Dungkek Putus
Kasubbag Humas Polres Sumenep, AKP. Widiarti mengatakan, hasil penyelidikan motif pembacokan karena korban menuduh pelaku memiliki ilmu hitam.
Tuduhan itu membuat Madruki (50) kalap hingga tega membacok Marbani hingga kondisinya kritis.
“Motifnya pelaku dituduh dukun santet oleh korban,” katanya, Ahad, sore.
Madruki sudah diamankan oleh Polres Sumenep dan dilakukan penahanan. Dia diamankan saat masih berada di Pulau Giliyang, Kecamatan Dungkek.
“Alhamdulilah tersangka Madruki (50) warga Dusun Asem, Desa Banra’as, Kecamatan Dungkek sudah tertangkap,” jelasnya.
Dalam perkara itu, polisi mengamankan sebilah parang yang diduga kuat digunakan pelaku saat membacok korban.
Sebelumnya, Marbani (60) dilaporkan menjadi korban penganiayaan oleh Madruki (60) pada Sabtu, 2 Nopember 2019, sekira pkl 20.40 Wib. Itu terjadi saat korban sedang nonton televisi (TV) di teras rumah Darso yang berada di Dusun Asem, Desa Banra’as.
Saat aksi aksi pembacokan berlangsung, tidak satupun warga yang berani melerai hingga berhenti sendiri dan melarikan diri. Sementara Marbani oleh warga dilarikan ke Puskesmas Dungkek untuk mendapatkan perawatan medis. (JUNAIDI/SOE/VEM)