SUMENEP, koranmadura.com – Praktik prostitusi di Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, mulai menjamur. Bahkan dalam kurun satu bulan Polres Sumenep berhasil menangkap tiga mucikari.
Cacatan media ini, pertama Polisi mengamankan FA (22), dan E (36), dua perempuan itu merupakan warga Jl. Imam Bonjol, Desa Pamolokan, Kecamatan Kota Sumenep. Keduanya diamankan pada Senin, 2 Desember 2019 di salah satu hotel yang beralamatkan di Kelurahan Bangselok, Kecamatan Kota Sumenep.
Terkini Resmob Polres Sumenep kembali mengamankan satu mucikari pada Selasa, 17 Desember 2019. Dia adalah Duriah (50), warga Dusun Nangnangan, Desa/Kecamatan Saronggi, Kabupaten Sumenep.
Kasubbag Humas Polres Sumenep AKP. Widiarti mengatakan, guna mengantisipasi maraknya praktik prostitusi terselubung akan memperkuat pengawasan. Salah satunya dengan cara melakukan patroli.
“Selain itu juga akan melakukan himbauan ke rumah kos kosan dan tempat hiburan, serta akan menggandeng Dinas Sosial, tokoh Agama dan tokoh Masyarakat untuk mencegah praktik prostitusi terselubung ini,” katanya.
Saat ini, kata dia, praktik prostitusi di wilayah Kabupaten Sumenep terpantau di satu lokasi, yakni di wilayah Kecamatan Batuan.
“Kalau pantauan kita, kita masih belum ini ya, cuma memang ada beberapa informasi di wilayah Batuan,” ungkapnya.
Hanya saja kata dia, untuk di wilayah Kecamatan Batuan belum berhasil mengungkap praktik tersebut. “Tetapi kita belum bisa mendapatkan bukti, makanya bantuannya rekan-rekan, informasi atau bukti-bukti yang cukup kita bisa mengungkap dilayah tertentu,” tegasnya.
Kedepan, lanjut Widi, pengawasan terus dilakukan termasuk di wilayah pantai utara (Pantura). (JUNAIDI/ROS/DIK)