JAKARTA, koranmadura.com – “Awas, Pak, hati-hati,” suara lantang seorang ibu saat melihat kejadian Pak Jokowi terpeleset hampir terjatuh saat mengendarai motor di perbatasan Indonesia-Malaysia. Memang tidak terjadi hal fatal yang dialami oleh Presiden Republik Indonesia Joko Widodo saat memantau langsung progres pembangunan jalan akses perbatasan Kalimantan Utara di Kecamatan Krayan, Kabupaten Nunukan.
Meski demikian, tentu kejadian ini bisa jadi pelajaran untuk para pelindung Presiden agar lebih cekatan dalam mengawal orang nomor 1 di Indonesia itu. Sebab, jika terjadi sesuatu pada Presiden Republik Indonesia, tentu seluruh elemen masyarakat Indonesia akan bersedih.
Ini yang coba disampaikan instruktur dan founder Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC), Jusri Pulubuhu, Sabtu (28/12/2019).
“Ini yang harus diketahui oleh Pak Presiden Joko Widodo dan tim (Paspampres), naik motor bukan hanya gelinding. Terlebih saat bertemu medan off-road. Medan off-road itu bermacam-macam, ada yang dengan permukaan tanah, berbatu, dan pasir,” ujar Jusri.
“Untuk off-road dengan permukaan tanah, tanah sendiri kalau dia kering, tidak ada masalah. Kalau basah, itu baru bisa bermasalah, ada tanah yang permukaan bawahnya keras dan atasnya licin, ada tanah yang tanah liat atau lempung, saat terkena air akan licin seperti kaca. Selain itu, jalanan off-road tanah ada yang berlumpur, bahkan berlumut, dan ini sangat licin,” katanya.
Jusri pun meminta Pak Presiden Joko Widodo lebih berhati-hati saat mengendarai motor. Sebab, jika terjadi sesuatu terhadap Pak Jokowi, hal itu akan membahayakan negara.
“Lebih berhati-hati ya, Pak (Presiden Republik Indonesia Joko Widodo)” ujar Jusri. (DETIK.com/ROS/DIK)
