SUMENEP, koranmadura.com – Pasca turunnya rekom DPP PAN menyebabkan nuansa politik di Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, kian memanas.
Bahkan arah politik kader partai berlambangkan matahari itu berpotensi pecah, termasuk arah dukungan dari kader milenial yang tergabung dalam Barisan Muda Penegak Amanat Nasional (BM PAN).
“Yang jelas ia (dukungan berpotensi pecah, red),” kata Hairul Anwar, Ketua BM PAN Sumenep, Selasa, 9 Juni 2020.
Hairul Anwar merupakan salah satu kader PAN yang dianggap mampu untuk maju pada Pilbup Sumenep tahun 2020 ini, baik dari sisi kemampuan intelektual maupun yang lain.
Sehingga pada rapat pleno penentuan figur yang bakal diusung pada Pilbup Sumenep mendapat dukungan mayoritas kader dan DPC PAN di kabupaten berlambangkan kuda terbang ini.
“Urusan PAN ini kami anggap selesai karena rekom sudah turun, mau bagaimana lagi, tapi tentu kami harus bersikap juga,” jelasnya.
Ditanya apakah akan keluar dari keanggotaan partai PAN?, Hairul belum memberikan ketegasan. “Itu urusan nanti, yang jelas saya tidak pernah mengkhianati partai, meski saya merasa sudah dua kali dikhianati oknum partai dan ditelikung dari belakang,” ungkapnya.
Untuk diketahui, DPP PAN pada Pilbup Sumenep mengusung Achmad Fauzi- Dewi Khalifah sebagai Calon Bupati dan Wakil Calon Bupati. Itu berdadarkan Surat Keputusan DPP PAN nomor PAN/A/Kpts/KU-SJ/030/IV/2020 tertanggal 17 April 2020. Namun, sebagian kader PAN merasa kecewa karena rekomendasi turun kepada orang diluar kader partai. (JUNAIDI/ROS/VEM)