SUMENEP, koranmadura.com – Penangguhan sementara aktivitas pelayaran di wilayah Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, diprediksi masih akan berlangsung hingga akhir Agustus ini, sampai kondisi cuaca kembali membaik.
Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kalianget Supriyanto menyampaikan, pihaknya sudah mengeluarkan pemberitahuan terkait kondisi cuaca sejak 23 Agustus lalu.
“Prediksi cuaca (tidak kondusif), sesuai dengan prakiraan BMKG (badan meterorologi klimatologi dan geofisika) sampai akhir Agustus ini,” paparnya, Kamis, 27 Agustus 2020.
Penangguhan aktivitas pelayaran itu disesuaikan dengan unjuran kapal. Bagi kapal dengan ukuran tidak terlalu besar sementara pelayarannya ditunda untuk menghindari hal-hal tak diinginkan.
“Kalau bagi kapal-kapal keperintisan dengan GT (gross tonnage) yang agak besar, masalah cuaca diprediksi tidak akan terlalu berpengaruh,” ujar dia kepad wartawan.
Kapal-kapal yang jadwal pelayarannya ditunda atau ditangguhkan, khususnya yang dari dan ke pelabuhan Kalianget, di antaranya ialah Kapal Ekspres Bahari dan kapal Dharma Bahari Sumekar (DBS).
“Kalau seperti kapal Ekspres, dengan ketinggian gelombang 2,5 meter, sudah tidak bisa. Tidak boleh dipaksakan. Bahaya. Kapal DBS sementara juga ditunda dulu,” kata dia.
Sesuai prakiraan BMKG saat ini ketinggian gelombang di wilayah perairan Sumenep mencapai 3 meter. Supriyanto mengimbau kepada seluruh pihak terkait untuk sementara tidak memaksakan diri beraktifitas di laut. Termasuk para nelayan.
“Prediksinya sampai akhir bulan. Tapi di samping itu kami juga akan terus memantau perkembangan kondisi cuaca di lapangan, seperti apa perkembangannya,” tambah dia. (FATHOL ALIF/SOE/DIK)