BANGKALAN, koranmadura.com – Sudah satu bulan lebih Mal Pelayanan Publik (MPP) di Bangkalan, Madura, Jawa Timur diresmikan oleh Bupati Abdul Latif Amin. Namun, hingga saat ini tempat yang diisi 13 bidang dan 107 pelayanan itu belum diketahui banyak orang.
Salah satu masyarakat Bangkalan, Moh. Lutfi mengaku tidak tahu jika pelayanan pembuatan KTP elektronik sudah tidak di Dispendukcapil setempat. Saat tiba di lokasi, petugas mengarahkan ke MPP Bangkalan Plaza.
“Saat saya sampai di Dispendukcapil malah diarahkan ke MPP, karena saya tidak tahu kalau dipindah,” kata Lutfi, Senin 5 Oktober 2020.
Menurut pria asal Desa Lembung, Kecamatan Sepuluh, pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bangkalan semestinya melakukan sosialisasi kepada masyarakat, khususnya di pelosok desa yang masih jauh dari jangkauan informasi di media massa.
“Jika seperti saya, dari desa mana tahu jika dipindah. Bisa menggunakan spanduk di pinggir jalan,” katanya.
Sementara Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Bangkalan Ainul Ghufron berdalih sudah melakukan sosialisasi melalui media, baik online, televisi, cetak hingga youtube.
“Sekarang kita mempromosikan lewat youtube, setiap bidang nanti akan divideo,” katanya.
Namun diakui Ainul, sapaan akrab Ainul Ghufron, pihaknya belum bisa melakukan sosialisasi dengan turun ke jalan dan pelosok desa. Karena anggaran untuk pelaksanaan itu dipotong dan dialihkan ke penanganan Covid-19.
“Anggaran dipangkas karena virus Corona ini, jadi kita tidak bisa leluasa,” katanya. (MAHMUD/SOE)