PAMEKASAN, koranmadura.com – Mayoritas kantor kepala pasar (Kapas) di wilayah Pamekasan, Madura, Jawa Timur, tidak layak ditempati. Hal ini diungkap oleh Kapala Bidang Pasar Dinas Perindustrian dan Perdangan Pamekasan, Agus Wijaya.
Menurutnya, rata-rata kantor itu sudah tidak layak untuk ditempati karena ada yang rusak, ada yang sempit dan yang memang tidak ada, kecuali di dua pasar yaitu, pasar 17 Agustus dan pasar Kota.
“Contoh pasar Galis kantornya tidak layak, itu kami usulkan, seperti pasar Pakong tidak ada kantornya,” kata Agus Wijaya, Rabu, 19 Januari 2021.
Sehingga pihaknya akan mengusulkan agar dibangun secara bertahap. Karena menurutnya, hal itu tidak mungkin dibangun serentak tahun ini, sebab keterbatasan anggaran.
“Saya akan turun ke lokasi-lokasi (pasar, red) untuk mengecek, nanti kita akan ambil yang paling tidak layak, saya akan proritaskan itu lebih dulu, karena urgen,” tambahnya.
Mantan Kepala Bidang Pengawasan Konsumen dan Kemetrologian tersebut menyebutkan setiap kantor pasar dianggarkan sekitar Rp 100 hingga Rp 155 juta. Karena menurutnya, anggaran itu disesuaikan dengan kantor pasar yang ada.
“Saya akan proritasnya yang urgen terlebih dahulu, kalau yang ngak mendesak bisa ditunda di DPAK nanti, atau tahun berikutnya lah, mudah-mudahan ada penambahan lagi di PAK,” tuturnya. (SUDUR/ROS/VEM)