SUMENEP, koranmadura.com – Unjuk rasa mahasiswa di depan gedung DPRD Sumenep, Madura, Jawa Timur sempat memanas, Selasa, 5 April 2022.
Pantauan di lokasi, awalnya unjuk rasa mahasiswa berjalan kondusif. Mereka secara bergantian berorasi menolak serta mengecam kebijakan pemerintah menaikkan harga BBM jenis Pertamax.
Baca: Demo Gedung DPRD, Aliansi BEM Sumenep Tolak Kenaikan Harga BBM Jenis Pertamax
Dalam aksinya, para mahasiswa yang tergabung dalam aliansi BEM Sumenep ini juga mengajak wakil rakyat Sumenep untuk juga menolak kebijakan tersebut. Apalagi saat ini kondisi perekonomian masyarakat belum stabil akibat pandemi.
Mereka lalu meminta pimpinan dan para ketua fraksi DPRD Sumenep keluar menemui massa aksi, dan menyampaikan kesiapannya untuk menyampaikan aspirasi masyarakat ke Pemerintah Pusat.
Namun karena permintaan mereka tak kunjung dipenuhi, akhirnya massa aksi sempat menarik kawat berduri. Mereka juga mencoba menerobos masuk ke area gedung DPRD Sumenep dengan cara mendobrak pintu utama sebelah utara.
Hanya saja, upaya mereka akhirnya berhasil digagalkan oleh aparat, dan situasi pun kembali kondusif. Para mahasiswa kembali menyampaikan orasi secara bergantian sambil menunggu datangnya waktu berbuka puasa.
Saat dikonfirmasi mengenai insiden tersebut, korlap aksi Nur Hayat menyampaikan bahwa, hal itu sebagai ‘lonceng’ peringatan.
“Hal itu sebagai peringatan kepada dewan karena tak kunjung menemui massa aksi, dan menyatakan kesanggupannya untuk bersama-sama masyarakat menolak kenaikan harga BBM jenis Pertamax,” tegasnya. (FATHOL ALIF/DIK)