SUMENEP, koranmadura.com – Pengoperasian pembangkit listrik tenaga diesel (PLTD) Pulau Giliraja, Kecamatan Giligenting, butuh proses panjang hingga akhirnya diresmikan oleh Bupati Sumenep, Madura, Jawa Timur, Achmad Fauzi, Kamis, 14 April 2022 kemarin.
Hal itu diakui oleh Bupati Fauzi sendiri. Bahwa, sejak dirinya masih sebagai wakil bupati, sejak 2014 silam, masyarakat pulau Giliraja memang sudah mengharapkan agar listrik bisa menyala 24 jam.
Menurut orang nomor satu di lingkungan Pemkab Sumenep itu, awalnya program kelistrikan di pulau Giliraja tidak masuk dalam road map PLN. Namun Pemerintah Daerah mencoba hadir meski di tengah keterbatasan anggaran.
“PLTD Giliraja ini merupakan proyek multiyears. Karena keterbatasan dana kita bangun secara bertahap,” ungkap politisi muda PDI Perjuangan ini.
Dalam prosesnya, proyek tersebut menelan anggaran sekitar Rp17 miliar. “Termasuk jaringan dan lainnya, kurang lebih diangka Rp17 miliar. Dana itu dianggarkan bertahap sejak saya menjabat Wakil Bupati hingga jadi Bupati,” kata Bupati Ra Fauzi.
Untuk itu, pihaknya berharap dukungan dari masyarakat agar bersama-sama menjaga keberadaan rumah mesin beserta isinya. Menurut dia masyarakat juga harus punya rasa memiliki. “Ini perlu dijaga bersama agar bermanfaat, dirasakan seluruh masyarakat Giliraja,” tambahnya.
Masyarakat pulau Giliraja pun merasa senang atas diresmikannya pengoperasian PLTD tersebut. Salah satunya seperti diungkapkan Ramli.
Ucapan terima kasih kepada Pemkab Sumenep pun mengucur deras darinya karena telah menjadi perantara terwujudnya harapan masyarakat untuk menikmati listrik sejak 2013 lalu.
“Kami selaku perwakilan warga Giliraja sangat senang, kami ucapkan terimakasih kepada Bupati Sumenep yang telah meresmikan langsung PLTD ini,” kata pria yang saat ini menjabat Kepala Desa Banmaleng itu.
Ungkapan senada disampaikan Kepala Desa Jate, Lismawati. Ia mengaku bangga atas diresmikannya PLTD tersebut. “Selain bentuk kepedulian Pemkab, PLTD ini juga merupakan hasil perjuangan masyarakat, terima kasih kepada para pemuda, tokoh dan seluruh lapisan yang telah berjuang bersama memperjuangkan pulau kita terang,” sebutnya.
Kendati pulau Giliraja tidak masuk dalam road map PLN untuk dialiri listrik, atas perjuangan masyarakat dan dukungan Pemerintah Daerah, cita-cita mendapatkan aliran listrik dapat terwujud.
“Terima kasih Bapak Bupati. Insya Allah PLTD yang berada di Desa Lombang akan kami jaga bersama-sama,” kata PJ Kades Lombang Ali Bangsul, menambahkan.
Sementara Kepala Desa Banbaru Zainal Sigit menyampaikan bahwa, keberadaan listrik yang telah diresmikan dengan disaksikan masyarakat, para kepala desa dan perwakilan tokoh masyarakat ini merupakan kado spesial di satu tahun kepemimpinan Bupati Achmad Fauzi.
“Masyarakat Giliraja tentu merasa senang karena ini sudah lama ditunggu oleh masyarakat Giliraja. Perjuangannya panjang mas, dari demo hingga lobi-lobi kami lakukan,” kata Sigit.
Pihaknya juga berharap, layanan atau fasilitas listrik bisa terus ditingkatkan, sehingga keberadaannya semakin luas menjangkau rumah-rumah warga. (FATHOL ALIF/DIK)