SAMPANG, koranmadura.com – Penyebaran Penyakit Mulut dan Kaki (PMK) di wilayah Kabupaten Sampang, Madura, Jawa Timur, diketahui berada dalam trend fase naik.
Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (Dispertan KP) Kabupaten Sampang, Suyono menyatakan, saat ini penyebaran penyakit PMK pada hewan ternak sapi memasuki waktu satu bulan, dimana dalam waktu sebulan tersebut berada dalam trend naik.
“PMK di Sampang sekarang masih dalam trend naik,” ujarnya, Jumat, 24 Juni 2022.
Suyono menerangkan, berdasarkan kejadian di daerah lainnya, fase PMK dikatakannya akan mengalami penurunan di kala memasuki fase waktu satu bulan dan berlanjut ke fase satu bulan setengah. Sedangkan di wilayahnya saat ini masih dalam fase rentan waktu satu bulan.
“Kalau sudah memasuki fase waktu satu bulan dan kemudian satu bulan setengah, itu nanti akan turun,” katanya.
Bahkan PMK kata Suyono menyampaikan penularan PMK tidak jauh berbeda dengan Covid. Sehingga pihaknya mengimbau kepada warga yang memiliki sapi sehat agar sebaiknya tidak mengunjungi tempat sapi yang kondisinya sakit, sebab akan berpotensi terjadi penularan.
“Makanya petugas setelah menangani sapi sakit, pakaiannya disemprot disinfektan, karena berpotensi melekat pada baju. Kami Juga mengimbau kepada masyarakat agar memerhatikan kondisi kandang supaya selalu kondisi bersih. Semprot kandang dengan disinfektan,” ujarnya.
Berdasarkan data yang dimiliki Dispertan KP Kabupaten Sampang, pada 15 Juni 2022, sebaran wabah PMK terhadap hewan ternak sapi di Kabupaten Sampang yaitu sebanyak 2.775 kasus atau suspect PMK dari total jumlah populasi sebanyak 217.129 ekor sapi. Sedangkan untuk sapi yang sakit 2.067 ekor dan untuk sapi yang mati yaitu sebanyak 13 ekor serta sapi yang dipotong paksa yaitu sebanyak 7 ekor sapi.
Sedangkan data pada 22 Juni 2022, total sebaran PMK naik menjadi 3.905 kasus dengan jumlah sapi sakit 3.159 ekor sapi, kematian 30 ekor sapi, potong paksa ekor 9 sapi dan jumlah sapi sembuh 707 ekor sapi. Muhlis/ROS/VEM