BANGKALAN, koranmadura.com – Lima orang yang mengaku wartawan di Bangkalan, Madura, Jawa Timur dilaporkan ke Polres setempat. Mereka diduga telah memeras kepala sekolah (Kepsek) SD Petrah 2, Kecamatan Tanah Merah.
Pola pemerasan oleh 5 orang berinisial JM, AL, MD, RB, dan IW itu dimulai dari mencari kesalahan. Lalu, mereka menuding ada pungutan liar (Pungli) atas penjualan buku LKS di SD Petrah 2. Bahkan mereka meminta kompensasi uang kepada pihak sekolah jika tak ingin hal tersebut diberitakan.
Pelaporan tersebut dilakukan oleh Suhul Anam, pemuda Desa Petrah. Menurut dia, pembelian LKS sudah menjadi kesepakatan bersama dengan orang tua siswa. Pihak sekolah juga tidak mewajibkan untuk membeli, sehingga tidak ada unsur Pungli.
“Pemerasan tidak hanya terjadi satu kali. Agar tidak terulang kembali, saya laporkan ke Polres Bangkalan. Pihak sekolah harus berani melaporkan jika terdapat pemerasan seperti ini,” ujar dia, Senin, 29 Agustus 2022.
Sementara Kepala Satuan Reserse dan Kriminal (Kasatreskrim) Polres Bangkalan, AKP Bangkit Dananjaya menyampaikan bahwa pihaknya sudah menerbitkan surat perintah penyidikan. Penyidik sudah memeriksa pihak sekolah dan saksi-saksi lain.
“Kita masih mengumpulkan informasi-informasi atas dugaan pemerasan,” kata dia.
Dia juga menambahkan dalam waktu dekat penyidik akan memanggil 5 terlapor dan pelapor untuk dimintai keterangan. Dia berjanji akan menangani dugaan pemerasan oleh terduga 5 orang yang mengaku wartawan dengan sesuai aturan.
“Pelapor masih belum bisa dimintai keterangan karena masih umrah. Untuk 5 terlapor dalam waktu dekat kita akan panggil,” tuturnya. (MAHMUD/DIK)