JAKARTA, Koranmadura.com – Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengaku merasa sangat terhormat ditugaskan sebagai calon presiden (Capres) dari Partai Nasdem untuk Pemilu Presiden dan Wakil Presiden (Pilpres) 2024 nanti.
Menyusul penunjukan ini, Anies Baswedan mengaku akan menjalankan amanat tersebut dengan sepenuh hati dan tanggung jawab.
Sehubungan dengan itu pula, Anies Baswedan menegaskan bahwa dia tidak akan mencalonkan diri pada Pilkada DKI Jakarta November 2024 karena akan fokus bertarung pada Pilpres 2024 yang akan digelar lebih dulu dari Pilkada serentak pada 2024.
“Saya merasa terhormat, kagum dengan apa yang dikerjakan Nasdem. Saya siap jalankan tugas ini,” kata Anies Baswedan di kantor DPP Nasdem di Jalan Gondangdia, Jakarta Pusat Senin 3 Oktober 2022.
Anies Baswedan hadir dalam acara pengumunan dan penetapan Capres Partai Nasdem oleh Ketua Umum Partai Nasdem, Surya Paloh. Namun dia meminta izin kepada Surya Paloh untuk merampungkan tugasnya sebagai gubernur DKI Jakarta hingga pertengahan bulan ini.
“Tepat tanggal 16 Oktober kami tuntas, izinkan kami menuntaskan yang di Jakarta sampai dengan tuntasnya tanggung jawab yang diamanahkan oleh rakyat Jakarta. Izinkan nanti kami mengembalikan amanah dan mandat dari rakyat Jakarta datang tampak muka, pulang tampak punggung,” kata Anies Baswedan.
Anies Baswedan melanjutkan, “Kita bersiap membangun kolaborasi yang solid, bersiap untuk melaksanakan apa yang diamanahkan oleh partai Nasdem sebagai bagian dari tanggung jawab kita untuk negeri ini dan Isyaallah niat baik, keinginan luhur yang menjadi cita-cita kita akan bisa tercapai.”
Meski sudah resmi jadi Capres dari Partai Nasdem, Anies Baswedan belum tentu bisa bertarung pada Pilpres 2024. Pasalnya, Partai Nasdem tidak memenuhi syarat untuk mengajukan pasangan capres dan cawapres sendiri baik berdasarkan jumlah perolehan kursi di DPR maupun raihan suara secara nasional pada Pemilu 2024.
Karena itu, Partai Nasdem harus berkoalisi dengan partai lain. Sejauh ini, Partai Nasdem disebut-sebut bakal berkoalisi dengan Partai Demokrat dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Koalisi ini kemungkinan besar akan menempatkan Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai calon wakil presiden (Cawapres). (Sander)