JAKARTA, Koranmadura.com – Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo sedang “bermain” ke Ibu Kota Jakarta dalam beberapa hari terakhir. Keberadaannya di Jakarta sebagai pusat kekuasaan mengundang tanda tanya publik.
Meskipun, keberadaan Ganjar Pranowo di Jakarta itu dikemas dalam berbagai kegiatan. Paling utama, melepas pemudik asal Jawa Tengah baik yang mudik dengan bus maupun menggunakan kereta api dari Pasar Senen Jakarta Pusat. Di Senen pun acara Ganjar Pranowo melepas pemudik asal Jawa Tengah dilakukan secara bersamaan dengan PDI Perjuangan.
Pertanyaannya, mengapa harus Ganjar Pranowo yang melepas para pemudik itu dari Jakarta? Mengapa dia tidak menyambut pemudik di wilayahnya di Jawa Tengah, pilih salah satu daerah, misalnya? Apa urgensi Ganjar Pranowo yang melepas pemudik? Pertanyaan-pertanyaan ini kemudian melahirkan begitu banyak pertanyaan lain yang lebih politis.
Dan, pertanyaan-pertanyaan publik itu sudah diwakilkan oleh pertanyaan-pertanyaan wartawan. Seperti, apakah keberadaan Ganjar Pranowo di Jakarta untuk bertemu dan menerima restu sebagai calon presiden (capres) dari Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri?
Namun, seperti biasa, pertanyaan-pertanyaan itu dibantah lewat jawaban-jawaban enteng ala politisi, baik oleh Ganjar Pranowo sendiri maupun Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto.
Perihal kabar bahwa Ganjar Pranowo sudah mendapat restu dari Megawati Soekarnoputri, misalnya, Ganjar Pranowo menjawab enteng, “Jadi kita restunya, merestui pemudik, mudik dengan aman.”
Sementara soal gosip Ganjar Pranowo bertemu Megawati Soekarnoputri, termasuk nanti saat Idul Fitri, giliran Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto yang menjawab enteng. Bahwa pertemuan Megawati Soekarnoputri dengan setiap kader PDI Perjuangan, kata Hasto, adalah hal yang biasa. Begitu juga pertemuan Megawati Soekarnoputri dengan para kepala daerah asal PDI Perjuangan.
“Lebaran menjadi budaya untuk halalbihalal, membangun silaturahmi setelah satu bulan menjalankan ibadah puasa. Dan di hari yang baik, seluruh kader PDIP mengucapkan halalbihalal dan dilakukan WA, melalui zoom, atau ada yang datang secara langsung,” kata Hasto Kristiyanto.
Meskipun dibantah, kehadiran Ganjar Pranowo di Ibu Kota Jakarta tidak bisa dihindari terkait dengan Pilpres 2024. Sebab Ganjar Pranowo yang tadinya tidak “dianggap”, pelan-pelan ditarik ke pusat kekuasaan. Ini adalah signal paling jelas dari PDI Perjuangan menuju Pilpres 2024. (Sander)