KORANMADURA.com – PDI Perjuangan merespons pilihan politik Partai Golkar dan PAN yang bergabung dengan Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya yang mengusung Prabowo Subianto sebagai bakal calon presiden pada Pilpres 2024 mendatang.
Ketua DPP PDI Perjuangan, MH Said Abdullah mengatakan, partainya sangat menghormati pilihan dan kedaulatan masing masing partai. Menurutnya hal ini mencerminkan tumbuhnya demokrasi dengan baik di Indonesia.
Alih-alih merasa terusik dengan situasi politik pasca bergabungnya Golkar dan PAN ke dalam koalisi Kebangkitan Indonesia Raya, dengan kerjasama politik yang saat ini sudah terjalin antara PDI Perjuangan, PPP, Hanura dan Perindo, menurut Said pihaknya justru akan makin menguatkan basis dukungan kepada Ganjar Pranowo sebagai bakal calon presiden 2024.
“Sebagai bahan cerminan, pada pilpres 2014, pasangan Jokowi dan Jusuf Kalla hanya di usung oleh PDI Perjuangan, PKB, Nasdem, Hanura dan PKPI. Walau saat itu dari sisi jumlah dukungan partai di pilpres kami kalah jauh, namun dengan soliditas dan kerja politik yang kuat di akar rumput terbukti pasangan Jokowi JK justru mampu memenangkan pilpres dengan perolehan suara 53,15 persen, sementara Prabowo Hatta 46,88 persen,” paparnya, Minggu, 13 Agustus 2023.
Dalam keyakinan politik PDI Perjuangan, kerja cerdas dan kepedulian tinggi terhadap akar rumput akan membuat dukungan rakyat kepada Ganjar Pranowo pada pilpres 2024 lebih besar. “Itulah yang akan terus kami pedomani sebagai jalan politik untuk memenangkan Ganjar Pranowo,” imbuh dia.
Ketua DPD PDI Perjuangan Jawa Timur ini lalu menuturkan bahwa, PDI Perjuangan memiliki sejarah panjang sebagai partai yang dididik dan dibesarkan dengan terbiasa dikeroyok secara politik, seperti di masa Orde Baru, di masa Jokowi-JK, dan saat ini.
Oleh sebab itu, dia menyerukan kepada segenap kader PDI Perjuangan supaya tetap tegak setegak-tegaknya melalui jalan terjal politik. Dia mengingatkan kepada seluruh kader banteng supaya tidak terlena manisnya kekuasaan, dan melupakan jati diri sebagai partai sandal jepit, sebagai partai yang di sokong oleh barisan pemberani yang terbiasa “nggetih”.
“Dengan berkaca pada jati diri itulah, kita bisa berjalan dan melangkah bersama dengan semangat juang memenangkan pemilu 2024,” tegasnya.
Apalagi, sambungnya, PDI Perjuangan saat ini punya kawan seiring, sejalan dalam berpolitik memenangkan Ganjar Pranowo. Mulai dari PPP yang memiliki kekuatan barisan kiai dan santri yang teguh dalam jalan dakwah politik; Partai Perindo yang memiliki jaringan kekuatan media; serta Partai Hanura yang punya kekuatan pendukung yang patut diperhitungkan, khususnya di luar Jawa.
“Atas modal politik yang saling melengkapi ini, maka PDI Perjuangan merasa besar hati. Karena konfigurasi politik dengan latar belakang yang beragam dan saling melengkapi akan menjadi modal dasar politik yang penting untuk memenangkan Ganjar Pranowo,” tambahnya.
Said yakin Ganjar Pranowo merupakan figur yang prospek magnet elektoralnya sangat besar hingga masa pencoblosan pada 14 Feb 2024 nanti. Dia menilai Ganjar memiliki banyak keunggulan komparatif, rekam jejak yang baik selama memimpin Jawa Tengah, komitmen yang tinggi terhadap pemerintahan yang bebas korupsi dan bebas konflik kepentingan, serta iman politik yang tebal dalam menjalankan jalan politik kebangsaan yang menjaga toleransi, keragaman budaya, suku dan agama.
Tak hanya itu, sambungany, Ganjar Pranowo merupakan pribadi yang santun dan rendah hati. “Potensi inilah yang akan terus kami sampaikan ke rakyat, bahwa sesungguhnya mereka memiliki sosok calon presiden yang memiliki keunggulan kualitatif yang bisa menjawab tantangan masa depan bangsa dan negara kita. Kami akan terus berjuang tiada henti karena memang identitas kami. Tentu kami juga akan menikmati situasi ini,” tutup Said. (*)