SUMENEP, koranmadura.com – Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Kalianget, Usman Kholid, memberikan penjelasan terkait kondisi udara yang begitu panas dalam beberapa waktu terakhir di Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur.
Dalam penjelasannya, pria yang akrab disapa Usman ini mengatakan, peningkatan suhu udara ini masih terjadi dalam konteks musim kemarau yang berlangsung.
“Saat ini, kita masih berada dalam musim kemarau, dan musim kemarau tahun ini lebih panjang dan kering karena dipengaruhi oleh fenomena El Nino,” ungkapnya.
El Nino merupakan fenomena alam yang terjadi ketika suhu permukaan laut di Samudera Pasifik Tengah dan Timur menjadi lebih hangat dari biasanya. Dampaknya, aliran angin dan pola hujan menjadi tidak stabil, menyebabkan cuaca lebih kering dan panas di berbagai wilayah.
Selain pengaruh El Nino, Usman Kholid juga menyebutkan fenomena gerak semu matahari sebagai faktor lain yang berperan dalam meningkatnya suhu udara di wilayah ini.
Menurut dia, saat ini, pergerakan matahari dari ekuator menuju ke selatan, sehingga intensitas sinar matahari yang diterima lebih tinggi, yang pada gilirannya menyebabkan peningkatan suhu udara yang kita rasakan.
Dia mengimbau kepada masyarakat untuk tetap waspada terhadap cuaca yang begitu panas ini. “Kita perlu menjaga diri dari efek cuaca panas, seperti dehidrasi dan heatstroke. Minumlah cukup air, hindari aktivitas di luar pada saat suhu terlalu tinggi,” tambahnya. (FATHOL ALIF/ROS)