KARAWANG, Koranmadura.com – Calon presiden (Capres) Ganjar Pranowo meminta para relawan tidak gentar dan tetap bekerja keras menemui rakyat, meski masih banyak spanduk dan alat peraga duet Ganjar-Mahfud MD dicopot orang tidak dikenal di banyak daerah.
Hal itu disampaikan Ganjar Pranowo di hadapan ratusan relawan di Kantor Tim Koordinasi Relawan Pemenangan Presiden (TKRPP) Kabupaten Karawang, Jawa Barat, Jumat 15 Desember 2023.
“Pengalaman saya baliho Ganjar-Mahfud dicopot biasa,” kata Ganjar.
Peristiwa pencopotan baliho Ganjar-Mahfud terjadi di Bali, Sumatera Utara (Sumut) dan terbaru yakni di Banten saat Mahfud MD akan datang ke sana.
“Di bali dicopot, kemudian saya ke Sumut dicopot waktu itu. Kemarin ke Banten, Pak Mahfud mau ke sana, dua jam nggak sampe dicopot,” tutur Ganjar.
Karenanya, Ganjar meminta kepada relawan untuk tidak perlu mempersoalkan pencopotan baliho, serta tidak gentar dengan situasi yang ada dan lebih baik memaksimalkan waktu kampanye.

Terlebih, sekarang masih memiliki waktu sekitar dua bulan untuk kampanye sebelum pemungutan suara pada 14 Februari 2023.
“Waktunya tinggal 60 hari dan waktunya sangat pendek. Kita ketuk pintu, kalo bertemu masyarakat, saya terharu karena bapak ibu pintar berkomunikasi dengan mereka,” jelas Ganjar.
Dalam kesempatan itu, mantan Gubernur Jawa Tengah dua periode ini terharu ketika langsung turun ke bawah menemukan masyarakat yang menawarkan untuk memasang baliho di rumah-rumah mereka. Ini merupakan kekuatan rakyat dan tidak bisa terbendung.
“Sehingga tiba-tiba masyarakat mengeluarkan ‘pasanglah di rumah kami, kami akan jaga’. Itu suara rakyat sejati bahwa mereka bukan penakut dan punya nurani, punya cara untuk melawan dengan baik-baik,”tandas Ganjar. (Gema)