TEGAL, Koranmadura.com – Zannuba Ariffah Chafsoh atau yang dikenal dengan Yenny Wahid melakukan silaturahmi dan memberikan orasi kebangsaan di Pondok Pesantren Alfatih Karangmulya, Bojong Tegal, Jawa Tengah, Sabtu 2 Desember 2023.
Dalam acara yang dihadiri ratusan santri, pengasuh pondok pesantren, tokoh masyarakat, dan organisasi serta badan otonom organisasi Nahdlatul Ulama (NU) di Tegal ini, Yenny memberikan motivasi dan semangat kepada para santri.
Dia memastikan pasangan nomor urut tiga, Ganjar Pranowo-Mahfud MD memiliki banyak program untuk memajukan pesantren dan para santrinya.
“Saya menghadiri acara dialog kebangsaan untuk meningkatkan semangat santri, semangat para kalangan pondok pesantren para kiai, bu nyai untuk berkontribusi bagi Indonesia ke depan,” kata Yenny Wahid disela-sela acara ini.
Selain itu, Direktur Wahid Foundation ini juga mendengarkan aspirasi kalangan pesantren untuk dapat diperjuangkan kedepan dalam bidang kebijakan publik.
“Kita mendengarkan apa aspirasi pesantren, apa sih kebutuhan pesantren yang harus kita fasilitasi yang membuat santri bisa menjadi orang yang sukses di kemudian hari,” ujarnya.
Putri Gus Dur itu meneruskan, “Dan kemudian berkomitmen pada peningkatan pertumbuhan ekonomi di Indonesia.”
Sebab menurutnya pesantren merupakan sumber aktivitas pendidikan, ekonomi, sosial dan keagamaan.
“Pesantren ini pusat-pusat kecil dari peradaban di sebuah masyarakat. Nah kalau pesantren kuat, maka negaranya kuat,” ujar Yenny.
Selain itu, Yenny yang kini menjabat Dewan Penasihat Tim Kampanye Nasional (TPN) Ganjar Pranowo – Mahfud menyampaikan bahwa dalam setiap kunjungannua ke berbagai pondok pesantren dirinya memohon dukungan dari ponpes agar mensukseskan Pemilu dan Pilpres serta mendukung pasangan Ganjar Pranowo – Mahfud MD.
Menurut Yenny, Ganjar – Mahfud memiliki banyak program unggulan yang terkait dengan kemajuan pondok pesantren dan santri di Indonesia.
“Pak Ganjar – Mahfud ingin agar pesantren, santri-santri menjadi santri unggul. Pesantren menjadi pusat wirausaha, ada program pelatihan untuk para santri dan pondok pesantren,” ungkapnya.
Selain itu, ada pula program untuk guru ngaji dan marbot masjid yang nantinya akan diberikan perhatian oleh pemerintah.
“Tidak boleh mereka tertinggal. Pembangunan jangan sampai hanya dinikmati oleh segelintir orang saja. Dan kalangan pesantren tidak ikut merasakan hasil dari pembangunan di Indonesia,” katanya.
“Jadi kita ingin agar kedepan itu pesantren bisa difasilitasi agar bisa lebih berdaya. Karena ketika pesantren berdaya dia juga bisa berdayakan masyarakat. Kalau pesantren kuat dia bisa menguatkan masyarakat. Kalau pesantren kuat, masyarakat kuat, negara pun akan kuat,” pungkasnya. (Gema)