PURWOREJO, Koranmadura.com – Mantan Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen atau yang akrab disapa Gus Yasin, mendukung program kerja pasangan calon nomor urut 3 Ganjar-Mahfud yaitu memberi insentif bagi guru mengaji dan guru keagamaan.
Gus Yasin yang merupakan mantan pendamping Ganjar Pranowo di Jawa Tengah mengaku telah membaca langsung visi misi dan program kerja paslon Ganjar-Mahfud MD, termasuk salah satunya adalah memberikan insentif bagi guru-guru mengaji dan madrasah.
“Semua program Mas Ganjar dan Pak Mahfud sangat bagus, terutama yang dulu pernah kita terapkan di Jawa Tengah saat bersama Mas Ganjar sebagai gubernur, insentif buat guru-guru madrasah dan mengaji,” tegasnya di Pondok Pesantren Al Iman, Purworejo, Minggu 31 Desember 2023.
Ditambahkannya, saat ini musuh kita adalah peredaran narkoba, terorisme, intoleransi. Hal tersebut, kata Gus Yasin, bisa ditangani apabila melibatkan guru-guru agama, untuk negara harus melibatkan peran agama.
Karena, kata dia, agama mendidik anak-anak Indonesia untuk memiliki karakter yang baik.
“Lalu toleransi, itu kan agama semua sudah menceritakan, dan alhamdulillah di Jawa Tengah selama lima tahun, ketika kita melibatkan agama, maka konflik gak ada, gesekan antara agama gak ada,” paparnya.
Menurut Gus Yasin, masyarakat akan saling menghormati, toleransi terjaga. Putra mendiang Kyai Maimoen Zubair ini mencontohkan, biasanya di bulan Desember, selalu muncul polemik isu tentang perayaan natal, tapi sekarang tidak ada lagi.
“Nah ini yang saya harapkan bisa diteruskan Mas Ganjar, dibawa menjadi program nasional. Nantinya ketika beliau jadi, kita juga bisa memberikan masukan apa-apa itu lebih mudah,” paparnya.
Ganjar sendiri melihat pondok pesantren di Indonesia itu hebat, bahkan dipercaya sampai tingkat internasional.
Dia menjelaskan, insentif untuk para guru-guru mengaji ini adalah ide Gus Yasin saat bersama-sama mencalonkan gubernur dan wakil gubernur Jawa Tengah.
“Mas Ganjar, itu dulu banyak sekali guru-guru ngaji, guru-guru agama ada Kristen, Hindu, Budha dan sebagian di Jawa Tengah itu muslim, itu nasibnya lumayan memprihatinkan,” ujar Ganjar menirukan penyampaian Gus Yasin.
Ganjar bersama Gus Yasin kemudian membuat program memberikan perhatian kepada guru-guru mengaji. Karena mereka inilah mengajarkan agama, mengajar mengaji kepada anak-anak, mengajarkan budi pekerti.
“Ternyata luar biasa. Jadilah program itu berjalan beberapa tahun dan mudah-mudahan berlanjut terus,” tegas Ganjar.
Terpisah, Yasin Nawawi, Pengasuh Pondok Pesantren An-Nur, Ngrukem Bantul, Yogyakarta menilai program insentif bagi guru mengaji sebagai sesuatu yang sangat positif.
“Alangkah luar biasanya kalau nanti Pak Ganjar menjadi presiden bisa memperhatikan guru-guru ngaji, pengasuh pondok pesantren, luar biasa Indonesia akan lebih makmur. Mereka para guru ngaji akan lebih gigih membina anak-anak muda sebagai generasi penerus bangsa,” paparnya. (Gema)
