JAKARTA, Koranmadura.com – Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto menjelaskan, perayaan peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-51 PDI Perjuangan pada 10 Januari 2024 hanya akan diikuti 51 orang.
Hal itu disampaikan Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto kepada wartawan di Jakarta, Senin 8 Januari 2024. Dalam jumpa pers itu, Hasto didampingi Ketua DPP Ahmad Basarah.
Menurut Hasto, peringatan HUT ini akan dilakukan secara sederhana tetapi penuh khidmat di Sekolah Partai PDI Perjuangan, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, mulai pukul 10.00 WIB.
Adapun alasan Sekolah Partai PDI Perjuangan menjadi lokasi pembukaan rangkaian HUT ke-51 partai banteng moncong putih itu, kata Hasto, karena tempat itu untuk mendidik para kader.
“Sekolah partai merupakan tempat untuk mendidik kader-kader partai yang punya moralitas dan etika politik yang baik, memiliki komitmen kerakyataan menjadikan falsafah Pancasila dengan komitmen pembebasan nasib wong cilik terus menerus di perjuangkan oleh seluruh kader partai,” kata Hasto.
Hasto meneruskan, “juga menujukkan tempat tersebut digembleng kader PDI Perjuangan pemahaman ideologi yang kuat, pemahaman organisasi politik, kesadaran terhadap lingkungan, kesadaran terhadap jati diri PDI Perjuangan yang berasal dari rakyat.”
Sekolah Partai PDI Perjuangan juga menggambarkan ideal tentang politik kekinian yang diwarnai dengan oleh praktik-praktik deliberalisasi, politik yang seharusnya menempatkan kedaulatan berada di tangan rakyat.
Tetapi, kata Hasto, justru diwarnai oleh berbagai bentuk intimidasi, ancaman terhadap kualitas demokrasi yang seharusnya rakyat menjadi orientasi bagi seluruh partai politik dan pasangan calon presiden dan wakil presiden.
Hasto melanjutkan bahwa peringatan HUT ke-51 PDI Perjuangan merupakan momentum untuk melakukan kritik-otokritik atas perjalanan PDI Perjuangan dan rekam jejak sejarah yang begitu panjang.
Apalagi, jauh sebelum Indonesia merdeka melalui Partai Nasional Indonesia (PNI) yang didirikan oleh Bung Karno.
“Kemudian masa-masa yang tidak mudah setelah 10 Januari 1973. terjadi pembentukan PDI dalam rangka stabilitas politik. Dan PDI saat itu hanya menjadi asesoris demokrasi, dengan tradisi intervensi kekuasaan pemerintahan yang sangat otoriter,” ucap Hasto.
“Dan kemudian PDI Perjuangan mendapat kepercayaan dari rakyat menang Pemilu, kemudian dua periode berada di luar pemerintahan, dan kemudian dipercaya rakyat kembali. Seluruh saripati perjuangan kepartaian itu yang juga akan menjadi momentum penting di dalam mensyukuri kelahiran PDI Perjuangan yang ke-51,” terangnya.
Lebih lanjut, Hasto mengatakan bahwa peringatan HUT ke-51 PDIP akan dilaksanakan secara sederhana tetapi khidmat. Hal ini mengingat ini bersamaan dengan Pemilu legislatif dan Pemilu presiden.
“Sehingga yang diundang nanti hanya 51 orang sesuai dengan usia PDI Perjuangan,” ujar Hasto.
Daring
Kemudian, kata Hasto, acara diikuti secara daring oleh seluruh kader PDI Perjuangan dan simpatisan partai dan Satgas Partai, Anak Ranting, Ranting, PAC, DPC dan DPD seluruh Indonesia, seluruh calon anggota legislatif, seluruh kepala daerah dan wakil kepala daerah.
Lebih jauh Hasto menjelaskan, Ketua Umum Megawati Soekarnoputri akan menyampaikan pidato politiknya kepada seluruh jajaran kader partai berlambang banteng moncong putih itu.
“(Seluruh kader) mengikuti secara daring terhadap acara yang diadakan di sekolah partai untuk mendengarkan pidato politik dari Ketua Umum PDI Perjuangan Ibu egawati Soekarnoputri,” jelas Hasto.
Lebih lanjut, Doktor Ilmu Pertahanan ini juga mengatakan, tema Satyam Eva Jayate menjadi keyakinan politik PDI Perjuangan yang menyatu bersama rakyat, bersama wong cilik di dalam menjalankan agenda-agenda politik ke depan.
Hal itu diwujudkan dengan komitmen kerakyatan yang menyatu dengan rakyat, di mana akan digelar acara pada pukul 16.00 dan 19.00 WIB, seluruh kader PDIP mengadakan syukuran peringatan HUT ke-51 di tengah-tengah rakyat dan memperkuat atas rumput.
“Seluruh komitmen PDIP akan ditampilkan di dalam gerakan kerakyatan pada jam 4 sore dan 7 malam untuk mengadakan peringatan di tengah-tengah rakyat oleh setiap komponen partai, sehingga partai betul-betul bonding dengan rakyat, karena jati diri PDIP yang berasal dari rakyat,” tegas Hasto.
Selain menggelar kegiatan di Sekolah Partai, Hasto mengatakan rangkaian dari penyelenggaraan HUT partai juga akan diisi dengan penampilan kebudayaan dari Badan Kebudayaan Nasional (BKN) dengan melibatkan anak-anak muda.
Dia juga rangkaian HUT Partai juga diisi dengan kegiatan kemanusiaan lewat Badan Penanggulangan Bencana (Baguna) serta keterlibatan Kapal Rumah Sakit Terapung Laksamana Malahayati yang terus membantu pengobatan rakyat di penjuru Tanah Air.
“Hal-hal yang berkaitan dengan kemanusiaan, Baguna, bergerak untuk membuka dapur-dapur umum dan Laksamana Malahayati, kapal rumah sakit itu juga akan terus membantu rakyat,” ujar Hasto.
“Hari ini dalam perjalanan menuju ke NTT dan kemudian kapal akan berlayar dan membantu rakyat melalui pengobatan gratis di daerah Jawa, setelah sebelumnya sampai di Sumatera, kemudian sampai di Kalimantan dan sebagainya,” tutupnya. (Gema)