SAMPANG, koranmadura.com – Polio, poliomyelitis, di Kabupaten Sampang, Madura, Jawa Timur, kini menjadi perhatian serius Dinas Kesehatan dan Keluarga Berencana (Dinkes KB) setempat, setelah ditemukan adanya dua kasus.
“Kami sudah melakukan rapat koordinasi lintas sektor dan didatangi dari WHO dan Provinsi. Polio ini merupakan penyakit yang luar biasa yang harus kita tangani dengan baik supaya tidak menyebar kepada yang lainnya,” ujar Kepala Dinkes KB Sampang, Abdulloh Najich, Rabu, 10 Januari 2024.
Dikatakan bahwa sudah ada dua kasus polio di Sampang. Salah satunya adalah warga yang kini berada di Klaten, sementara yang lainnya ditemukan di wilayah Kecamatan Camplong.
“Keduanya masih berusia di bawah lima tahun (balita, red). Kasus yang di Camplong itu positif bergejala dan lumpuh,” katanya.
Menyikapi temuan tersebut, pihaknya akan segera melakukan Sub Pekan Imunisasi Nasional (Sub PIN) pada pertengahan Januari 2024 ini. dan akan dilakukan serentak se-Jawa Timur.
“Penyakit ini menular melalui vecal oral. Untuk penanganannya tidak perlu diisolasi seperti Covid. Cuman nanti pada proses pembuangan tinjanya yang harus diperhatikan,” papar dia, lebih lanjut.
Selebihnya, pria yang akrab disapa Abdulloh ini mengimbau masyarakat untuk tidak membuang tinja sembarangan, karena itu bisa menjadi sumber penyebaran polio.
“Popok, kan, saat ini menggunakan Pampers, dan kami berharap masyarakat tidak membuangnya secara sembarangan, seperti ke sungai atau tempat lainnya,” tambahnya. (MUHLIS/LIF)