SUMENEP, koranmadura.com – Komitmen Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep, Madura, Jawa Timur, dalam melestarikan budaya dan memberi ruang kreativitas kepada para pelaku seni di daerahnya patut mendapat apresiasi.
Seperti yang dilaksanakan pada hari ini, Pemkab Sumenep menggelar Festival Topeng Dalang. Kegiatan yang sekaligus merupakan rangkaian Tahun Kunjungan Wisata Sumenep 2018 itu berlangsung selama dua hari, 7-8 September bertempat di area Lapangan Giling yang menjadi pusat berkumpulnya para pedagang kaki lima (PKL)
Kepala Dinas Pariwisata Kebudayaan Pemuda dan Olahraga (Disparbudpora) Sumenep, Sufiyanto, menjelaskan, Festival Topeng Dalang dimaksudkan untuk melestarikan salah satu budaya klasik, serta memberikan ruang kreatifitas bagi pelaku topeng dalang di kabupaten paling timur Pulau Madura ini.
Menurut dia, sebagai suatu budaya topeng dalang memang perlu dilestarikan. Salah satunya dengan terus memberikan ruang kreatifitas bagi para pelakunya. “Supaya topeng dalang ini tidak hanya menjadi catatan sejarah. Intinya jangan sampai tergerus oleh perkembangan zaman,” ungkap pria yang akrab disapa Sofi itu.
Mantan Kabag Humas dan Protokol Setkab Sumenep ini berharap, ke depan topeng dalang kembali berjaya. Bahkan bisa tampil kembali di pentas internasional seperti pada era 80-an.
Muara dari semua itu, eksistensi topeng dalang Sumenep diharapkan mampu menyedot perhatian masyarakat luas. Sehingga mereka tertarik datang ke Sumenep. Dengan begitu, perekonomian masyarakat juga akan terdampak.
“Karena pada intinya, pemerintah daerah menginginkan setiap even yang dilaksanakan dapat memberikan dampak ekonomi kepada masyarakat. Kami berharap setiap kegiatan wisata dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui usaha kreatifnya,” pungkas dia. (FATHOL ALIF/MADANI)