PAMEKASAN, koranmadura.com- Diusianya yang masih belia, seharusnya Khadijah senang-senangnya bermain dengan bocah lainnya. Namun, bocah asal warga Dusun Sorok, Desa Campor, Kecamatan Proppo, Kabupaten Pamekasan, Madura, Jawa Timur terkapar lemah di rumahnya lantaran menderita gagal ginjal.
Bocah dari pasangan suami istri Marzuki dan Bunayyah ini berasal dari keluarga yang kurang mampu. Sehingga hanya bisa merawat Khadijah seadanya.
Marzuki menuturkan penyakit gagal ginjal yang diderita anaknya itu sudah berlangsung satu bulan. Ia mengaku merawat seadanya, sebah untuk berobat ke dokter, Marzuki tak punya biaya. Yang bisa ia lakukan hanya pasrah.
“Kartu BPJS Mandiri yang kami punya sudah tidak aktif lagi sejak 2014,” ucap Marzuki, Rabu, 27 Maret 2019.
Meski tergolong keluarga yang serba kekurangan, Marzuki dan Bunayyah tetap berupaya untuk kesembuhan anaknya. Marzuki mengaku, beberapa waktu lalu, Khadijah dibawa ke dokter untuk berobat dengan cara meminjam uang kepada tetangga.
“Sudah saya bawa berobat ke dokter spesialis anak, itupun saya harus pinjam uang ke tetangga. Ternyata, hasil pemeriksaan anak saya menderita gagal ginjal. Sama dokter disarankan ke rumah sakit umum, tapi kartu BPJS nya gak bisa dipakai lagi. Karena saya harus melunasi dulu tunggakan mulai tahun 2014, sementara saya hanya kerja serabutan,” akunya.
Ia pun bingung harus bagaimana, sementara kondisi anaknya perlu perawatan intensif agar penyakitnya tidak semakin parah.
“Seluruh badannya membengkak, dari saking bengkaknya, matanya tidak bisa dibuka, suhu badan sangat tinggi, setiap hari ia hanya bisa menangis, saya bingung gimana caranya saya bisa membawa anak saya ke rumah sakit umum, agar supaya bisa segera ditangani, dan anak saya bisa sembuh,” pungkasnya sembari menangis.
Sementara itu, Plt Kepala Dusun setempat, Hasin mengaku membantu semampunya, mulai dari mengurus surat-surat yang diperlukan dan mengantar ke dokter.
“Kami berharap kartu BPJS nya segera bisa dilunasi dan aktif lagi, sehingga bisa dipakai berobat. Semoga saja ada jalan keluar agar Khadijah bisa segera dibawa ke rumah sakit umum, dan bisa mendapatkan perawatan yang lebih intensif,” kata Hasin.
Sampai berita ini ditulis, koranmadura.com terus berupaya untuk menghubungi Dinas terkait agar kondisi Khadijah mendapat sentuhan dari program pemerintah. (SUDUR/SOE/VEM)