KORANMADURA.com – Setiap menjelang ramadan, salah satu tempat yang selalu ramai dikunjungi di Ponorogo yakni Makam Batoro Katong. Warga berziarah dan mendoakan sosok yang dianggap berjasa dalam penyebaran Islam di Bumi Reog.
Peziarah percaya dengan mengirim doa untuk Batoro Katong, dirinya bisa mendapat karomah serta berkah. Tidak heran jika banyak orang berbondong-bondong mendatangi makam tersebut. Terlebih menjelang ramadan yang identik dengan tradisi nyekar.
Juru kunci makam Mugeng Raharjo (45) mengatakan, peziarah yang datang bukan hanya berasal dari Ponorogo saja tapi juga dari luar kota. Seperti Madiun, Pacitan, Trenggalek, Ngawi, Magetan bahkan Lampung dan Palembang.
“Kalau jelang ramadan peziarah bisa 500-1000 an orang. Perkiraan kami puncaknya hari ini sebab ini Minggu terakhir sebelum puasa,” kata Mugeng saat ditemui detikcom di lokasi, Desa Setono, Kecamatan Jenangan, Minggu (28/4).
Mugeng menambahkan, Batoro Katong sebagai pendiri Ponorogo sekaligus penyebar agama Islam di tanah wengker. Meliputi wilayah se-karisidenan Madiun.
“Beliau merupakan seorang pembesar serta memiliki kemuliaan layaknya Sunan Wali Songo sehingga banyak masyarakat datang ke sini ‘ngalap’ (mencari) berkah,” imbuhnya.
Batoro Katong merupakan tokoh yang berperan besar dalam sejarah masuknya agama Islam ke Bumi Reog di masa-masa akhir kejayaan Kerajaan Majapahit. Karenanya masyarakat Muslim di Ponorogo dan sekitarnya sangat menghormati tokoh yang pertama kali memimpin Kadipaten Ponorogo ini.
Salah satu peziarah, Sunar mengaku sengaja meluangkan waktu untuk mengirim doa kepada Raden Batoro Katong. Ritual ini sudah dijalani sejak beberapa tahun terakhir.
“Bareng tadi satu rombongan dari Kecamatan Mlarak, ramai-ramai ke sini ziarah ke makam Batoro Katong,” ujarnya.
Menurutnya, dengan mengirim doa bagi para pendiri Ponorogo diharapkan bisa membawa kedamaian di Bumi Reog. Pun juga ingin mengajarkan sejarah bagi generasi penerus.
“Ingin kirim doa, supaya dapat berkah. Sekaligus supaya anak cucu kita tidak lupa dengan para pendiri Ponorogo,” pungkasnya. (detik.com/ROS/VEM)