KORANMADURA.com – Irma Fitriani (22) yang dibakar kekasihnya karena tidak mau diputus cinta meninggal dunia. Wanita asal Babat Toman, Musi Banyuasin, Sumatera Selatan itu meninggal dunia setelah kritis selama sepekan.
“Kita terima laporan dari keluarga kalau korban (Irma) meninggal dunia. Korban meninggal kemarin,” kata Kasatreskrim Polres Musi Banyuasin, AKP Delli Haris saat dikonfirmasi, Kamis (18/7/2019).
Dikatakan Delli, korban meninggal dunia di RSUD Sekayu setelah sempat dirawat. Bahkan sebelum Irma meninggal kondisi kesehatannya dilaporkan terus menurun.
“Korban dirawat sekitar sepekan lalu di RSUD Sekayu, meninggal dunia setelah kondisi kesehatan terus menurun,” kata Delli.
Korban, kata Delli, kini telah dimakamkan pihak keluarga di Desa Kasimaran, Babat Toman, Musi Banyuasin. Sementara untuk pelaku yang tidak lain adalah bekas kekasih korban, Isnen (23) kini masih ditahan di Mapolres. Untuk kasus sendiri ditangani di Polsek Babat Toman.
“Kasus yang menangani Polsek di Babat Toman, tapi pelaku ditahan di Mapolres. Ini demi alasan keamanan,” imbuh Delli.
Untuk diketahui, Irma mengalami luka bakar 70 persen di sekujur tubuhnya. Rupanya luka bakar itu disebabkan ulah kekasihnya sendiri, Isnen (23) yang tidak rela diputus cintanya.
Tidak terima cinta diputuskan sepihak, Isnen lantas mendatangi tempat kerja korban pada Rabu 9 Juli lalu. Isnen yang tak terima diputus cinta marah dan terjadi keributan.
Tidak hanya itu saja, Isnen ternyata telah membawa minyak bensin dalam plastik. Korban disiram dan dibakar hidup-hidup hingga sempat dilarikan ke rumah sakit.
“Motif karena tidak terima itulah, pelaku menolak diputuskan. Maka disiram lah si korban pakai bensin dan dibakar,” tutup Deli. (DETIK.com/ROS/VEM)