KORANMADURA.com – Proyek tol Pandaan-Malang sempat menyita perhatian pada April 2019 lalu sejak ditemukannya situs sejarah di seksi V proyek tersebut. Situs tersebut adalah Situs Sekaran yang struktur bangunannya menggunakan bata kuno dengan prediksi pembangunan di era abad 10-13 Masehi.
Penemuan situs tersebut terungkap di tengah aktivitas proyek tol di mana beberapa bagian situs telah rusak karena alat berat. Hasil ekskavasi Balai Pelestarian Cagar Budaya (Jawa Timur) luasan area situs mencapai 25×25 meter.
Lalu, bagaimana progres proyek tersebut saat ini?
Terkait penemuan situs bersejarah pada ruas tersebut, pihak BUJT telah menggeser trase jalan di titik tersebut sekitar 17 meter ke arah Timur.
Sementara pembangunan fisik atau konstruksi Jalan Tol Pandaan-Malang Seksi 4 ditargetkan beroperasi bulan ini. Sedangkan untuk seksi 5 ditarget bisa fungsional untuk libur Natal dan tahun baru.
“Mudah-mudahan keseluruhan ruas tol Pandaan-Malang bisa selesai lebih cepat. Apabila seksi 4-5 selesai bisa langsung dioperasikan saja (tidak perlu diresmikan lagi). Ruas tol ini sudah sangat ditunggu masyarakat, karena itu kita percepat pemanfaatannya,” kata Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dalam keterangannya, Senin (14/10/2019).
Berdasarkan data PT Jasamarga Pandaan-Malang, progres konstruksi seksi IV Singosari-Pakis saat ini sudah rampung dan telah selesai melewati uji laik fungsi oleh Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) dan Direktorat Jenderal Bina Marga Kementerian PUPR. Sebelumnya pada mudik Lebaran 2019, seksi IV sudah dibuka fungsional untuk mendukung kelancaran lalu lintas.
Sementara untuk seksi V Pakis-Malang, progres konstruksinya 77,3% dan direncanakan dapat dibuka fungsional untuk mendukung kelancaran mudik Libur Natal 2019 dan Tahun Baru 2020.
Konstruksi Seksi V Tol Pandaan-Malang juga sempat terkendala pembebasan lahan di daerah kelurahan Madyopuro yang menjadi ujung interchange Sawojajar sebagai jalan akses keluar tol menuju Kota Malang.
Berdasarkan data, dari 57 bidang tanah yang belum bebas, saat ini sudah sebanyak 52 bidang tanah yang dalam proses konsinyasi. Ditargetkan proses konstruksi seksi V seluruhnya rampung pada Januari 2020.
Jalan Tol Pandaan-Malang sendiri terdiri dari 5 seksi yang terbagi menjadi Seksi 1 Pandaan-Purwodadi sepanjang 15,4 km, Seksi 2 Purwodadi-Lawang sepanjang 8 km, Seksi 3 Lawang-Singosari sepanjang 7,1 km, Seksi 4 Singosari-Pakis sepanjang 4,75 km, dan Seksi 5 Pakis-Malang sepanjang 3,1 km.
Jalan Tol Pandaan-Malang diharapkan akan menjadi bagian vital arus mobilisasi orang serta barang antara Surabaya dan Malang. Kehadiran ruas Tol akan bisa mempercepat perjalanan dari Surabaya menuju Malang dan sekitarnya. Selama ini, perjalanan dari Surabaya ke Malang pada jam padat, bisa mencapai empat hingga enam jam. Dengan melalui jalan tol ini, waktu tempuhnya bisa kurang dari satu jam.
Jalan tol ini juga diharapkan semakin menunjang sektor pariwisata seperti kawasan wisata dan taman safari Prigen, kebun teh Wonosari, Candi Singosari dan kawasan wisata Batu. Tol Pandaan-Malang juga akan meningkatkan akses bagi Kawasan Ekonomi Khusus Singosari dan Bandara Sultan Abdul Rachman Saleh. (detik.com/ROS/VEM)