KORANMADURA.com – Maskapai penerbangan komersial, Batik Air pagi ini melakukan pendaratan perdana di Bandara Mozes Kilangin, Timika, Papua. Hari ini bandara yang dioperasikan Unit Penyelenggara Bandar Udara (UPBU) Kelas II Timika melayani penerbangan komersil tersebut..
Bupati dan Wakil Bupati Mimika didampingi oleh Kepala UPBU Mimika Ambar Suryoko, pada Senin (28/10) pagi, menjemput awak Batik Air yang melayani penerbangan perdana.
Dalam sambutannya, Bupati Mimika Eltinus Omaleng mengatakan pelayanan oleh Batik Air ini untuk meningkatkan perekonomian. Khususnya bisa lebih membuka peluang bisnis diberbagai sektor untuk kesejahteraan masyarakat.
“Dengan penerbangan ini bisa mengatasi kesulitan transportasi udara, di mana saat ini hanya dua pilihan maskapai. Tapi dengan pengoperasian bandara apron milik Pemerintah, bisa memberikan pilihan kepada masyarakat untuk bisa menikmati pelayanan transportasi udara,” katanya.
Dirinya menegaskan kepada para maskapai, terutama menyangkut dengan persaingan bisnis untuk mempertahankan harga tiket atau bahkan menurunkannya agar bisa dijangkau oleh masyarakat. Jangan sampai ada pembicaraan dengan maskapai lain untuk bersama-sama menaikkan harga dan ini kalau terjadi, maka harapan masyarakat untuk bisa menikmati atau adanya pilihan transportasi udara tidak akan tercapai.
“Jangan sampai masyarakat sudah senang dengan adanya persaingan harga yang terjangkau. Tapi dinaikkan lagi, dan ini tidak boleh. Coba pertahankan harga yang ada, karena masyarakat sudah senang, kalau bisa malah di turunkan,” Harap Eltinus Omaleng.
Ia juga menambahkan, agar maskapai bisa menambah rute dari Timika ke Surabaya untuk mengakomodasi kebutuhan masyarakat.
“Kalau bisa ditambah rute ke Surabaya. Karena di sini banyak orang Jawa,” ujarnya.
Sementara itu Kepala UPBU Kelas II Mozes Kilangin Timika Ambar Suryoko mengatakan, memang masih banyak kekurangan fasilitas di area apron bandara pemerintah. Namun pihaknya mengaku perlahan terus melakukan pembenahan fasilitas karena proses pembangunan bandara pemerintah di Timika, Papua belum tuntas. Rencananya, bandara ini diresmikan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Juni 2020.
“Memang masih banyak kekurangan, kan memang pembangunan belum finish 100%, pelan-pelan akan diperbaiki dan ditambah fasilitasnya,” kata Ambar.
Ambar menambahkan saat ini panjang runway Bandara Timika masih sekitar 2.390 meter dan apron milik pemerintah seluas 520 m x 120 m.
Sebelumnya apron bandara pemerintah digunakan untuk penerbangan perintis dan militer. Untuk layanan penumpang penerbangan komersial masih menggunakan terminal VIP, dan jika terminal umum telah rampung proses pembangunannya layanan penerbangan akan dipindahkan ke terminal umum milik pemerintah. (DETIK.com/ROS/VEM)