KORANMADURA.com – Menggenjot infrastruktur menjadi program prioritas Presiden Joko Widodo (Jokowi). Di periode pertama, Jokowi berhasil membangun kurang lebih 1.500 kilometer (km) jalan tol.
Pada periode kedua, Jokowi kembali menargetkan pembangunan jalan tol hingga 5.000 km selama lima tahun atau sampai 2024.
“Alhamdulillah kita harap akhir 2019 ini, kita akan memiliki kurang lebih, berapa Pak Menteri (Menteri PUPR Basuki Hadimuljono)? 1.500 km jalan tol. Ini hanya lima tahun. Dan kita harapkan nanti lima tahun ke depan berada pada angka kurang lebih 4.500-5.000 km jalan tol kita,” kata Jokowi saat membuka acara Konstruksi Indonesia dan Indonesia Infrastructure Week 2019 di JIEXPO Kemayoran, Jakarta, Rabu (6/11/2019).
Target besar Jokowi muncul setelah melihat China yang berhasil membangun 280.000 km jalan tol selama 40 tahun. Indonesia sejak 1978 sampai 2014 atau setelah pembangunan jalan tol Jagorawi baru bisa membangun 780 km.
“Jangan ada yang tepuk tangan. Kita 780 km selama 40 tahun, di China 280.000 km. Ini lah yang sering ekstrem saya bilang kita terlalu tertinggal jauh. Ini kerjaan pagi siang malam harus selesai target-target kita,” jelas dia.
Mantan Wali Kota Solo ini juga mengungkapkan bahwa pembangunan infrastruktur yang dibangun selama lima tahun belakangan ini telah memberikan banyak perubahan. Salah satunya peringkat pembangunan infrastruktur Indonesia berada di posisi 52 atau naik 30 peringkat di tahun 2018.
Dia mencontohkan salah satu perubahan infrastruktur terjadi di Papua khususnya jalan dari Merauke sampai Boven Digoel. Menurut Mantan Wali Kota Solo ini menganggap bahwa jalan tersebut merupakan Sudirman-Thamrinnya Papua.
“Negara ini negara besar, bukan hanya Jawa. Kita memiliki 17.000 pulau, bukan hanya Jawa saja. Kita di Jawa mungkin nikmati mulusnya jalan. Tapi lihat provinsi lain. Misalnya di papua. Mana jalan di Papua? Ini jalan di Papua (gambar). Di merauke sampai Boven Digoel. Ini lima tahun lalu, sekarang sudah baik,” tutur Jokowi. (DETIK.com/VEM)