KORANMADURA.com – Kasus pemerkosaan kembali terjadi di India. Seorang bocah perempuan berusia 6 tahun yang dilaporkan hilang, ditemukan tewas dalam kondisi setengah telanjang. Penyelidikan awal menunjukkan bocah ini diperkosa dan dicekik hingga tewas dengan ikat pinggang.
Seperti dilansir AFP dan Gulf News, Selasa (3/12/2019), jenazah bocah perempuan itu ditemukan di balik semak-semak di sebuah area terpencil di dekat desa Khetadi, yang menjadi tempat tinggalnya. Sejumlah botol minuman keras, bungkus makanan ringan dan bekas bercak darah ditemukan di lokasi.
Menurut kepolisian setempat, bocah perempuan yang tidak disebut identitasnya itu hilang sejak Sabtu (30/11) lalu, setelah menonton kompetisi olahraga di sekolahnya di distrik Tonk, Rajashthan.
Ketika bocah itu tidak pulang ke rumah hingga pukul 15.00 waktu setempat, keluarganya mulai mencarinya. Bocah itu ditemukan pada Minggu (2/12) pagi waktu setempat, dalam keadaan telah tak bernyawa di dekat desa tempat tinggalnya.
Saat ditemukan, kondisi jenazah bocah itu setengah telanjang dan berlumuran darah. Jenazah bocah itu dibawa ke daerah lain untuk menjalani autopsi post-mortem, karena fasilitas medis di desa tersebut tidak memadai.
Namun para penyidik setempat menyebut laporan awal menunjukkan bocah itu diperkosa dan dicekik hingga tewas dengan ikat pinggang yang dipakainya, sebelum dibuang ke semak-semak dekat sebuah tanah lapang.
Laporan AFP menyebut seorang pria berusia 40 tahun ditangkap pada Senin (2/12) waktu setempat sebagai tersangka dalam kasus tersebut. “Kami sedang menginterogasinya (tersangka-red) setelah warga setempat melaporkan melihatnya dengan korban di dekat sekolah sebelum korban menghilang,” sebut pejabat kepolisian setempat, Ram Krsihan, kepada AFP.
Inspektur Polisi Adarsh Sidhu menyebut prima facie — dasar argumen kuat — dalam kasus ini adalah tindak pemerkosaan dan pembunuhan. “Kami telah membentuk tim khusus,” imbuhnya.
Kasus ini memicu aksi protes dari warga setempat. Sejumlah besar orang berkumpul di lokasi temuan bocah itu saat polisi dan tim forensik melakukan penyelidikan. Di jalanan setempat, ratusan orang sebelumnya telah menggelar aksi protes terkait kasus pemerkosaan dan pembunuhan lainnya dengan korban seorang wanita yang berprofesi sebagai dokter hewan. Empat tersangka telah ditangkap terkait kasus tersebut.
Aksi protes semacam ini berlangsung di New Delhi, Hyderabad, Bangalore dan beberapa wilayah lainnya. Aksi itu digelar sejak Sabtu (30/11) lalu dan berlanjut hingga Senin (2/12) waktu setempat. Sejumlah demonstran membawa poster bertuliskan ‘Kami ingin keadilan’ dalam aksinya. Mereka menuntut pemerintah memberikan keamanan dan menghukum para pelaku pemerkosaan.
“Saya marah karena saya tidak ingin hidup dalam ketakutan,” ucap seorang mahasiswi bernama Kawalpreet Kaur yang ikut aksi protes di New Delhi.
Di parlemen, sejumlah anggota parlemen mengungkapkan kesedihannya. Jaya Bachchan, mantan aktris yang sekarang menjadi anggota parlemen India, menyatakan bahwa para pelaku pemerkosaan dan pembunuhan keji harus ‘dibawa ke depan publik dan dihakimi massa’. Satu anggota parlemen lainnya menuntut penjahat seks dan pemerkosaan untuk dikebiri. (DETIK.com/ROS/VEM)