PAMEKASAN, koranmadura.com – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pamekasan, Madura, Jawa Timur memberikan beasiswa kedokteran kepada warga tidak mampu agar sama-sama mendapatkan hak pendidikan yang layak.
Tahun ini, pemerintah daerah menargetkan 20 mahasiswa asal Pamekasan yang bisa lulus kuliah jurusan kedokteran di Universitas Airlangga (UNAIR) Surabaya. Mereka akan mendapat beasiswa pendidikan dan biaya hidup sampai kuliah selesai.
Namun, dari target 20 penerima beasiswa tersebut. Ada empat orang yang sudah resmi dinyatakan lulus dan berhak sebagai penerima beasiswa.
Empat calon mahasiswa kedokteran tersebut masing-masing berasal dari Kecamatan Proppo, Larangan dan Kecamatan Tlanakan. Mereka sebagai penerima sesuai dengan kategori yang ditetapkan pemkab, yaitu orang tidak mampu.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Pamekasan, Akhmad Zaini mengatakan mereka berhasil menjadi penerima beasiswa jurusan kedokteran tersebut. Setelah melalui seleksi cukup ketat di Unair Surabaya sebagai perguruan tinggi unggulan yang menjadi mitra Pemkab.
“Pengumumannya sudah selesai, tidak mungkin ada tambahan lagi. Terus yang empat orang itu, ada yang dari Kecamatan Proppo, Tlanakan dan Larangan,” jelasnya, Kamis, 22 Juli 2021.
Penerima beasiswa tersebut merupakan kader terbaik calon dokter yang akan mengabdi di Pamekasan yang dikenal dengan ‘Pamekasan Hebat’. Nantinya, bisa mengabdi untuk kepentingan masyarakat Pamekasan. Sehingga dengan adanya dokter yang dibiayai pemerintah daerah, maka spirit pengandiannya kepada masyarakat tidak diragukan lagi.
“Semoga di Pamekasan akan banyak dokter yang berasal dari penduduk setempat,” harapnya.
Dijelaskan olehnya, Beasiswa kedokteran merupakan salah satu program prioritas Bupati Pamekasan, Baddrut Tamam di bidang pendidikan. Selain itu, kata Zaini panggilan akrab Akhmad Zaini, beasiswa santri yang telah menyasar ribuan santri di beberapa pondok pesantren di Pamekasan sejak tahun 2020.
Mantan Kabag Kesra Pemkab Pamekasan itu menegaskan, pihaknya menargetkan satu desa di daerahnya terdapat satu dokter yang bisa melayani masyarakat. Sehingga pelayanan kesehatan bisa maksimal sesuai harapan bersama.
“Tergetnya setiap kecamatan dan desa satu dokter. Harapannya layanan kesehatan semakin baik,” ucapnya. (*/ADV/SUDUR/ROS/VEM)