PROBOLINGGO – Sumber mata air yang terdapat di Kelurahan Jrebeng Wetan, Kecamatan Kedupok, Kota Probolinggo terkesan beralih fungsi. Hampir setiap hari sumber mata air milik pemkot tersebut disulap jadi ajang tempat pemancingan.
Tak heran, lokasi sumber mata air itu terlihat tidak terawat. Sehingga banyak tanaman enceng gondok yang tumbuh liar disana-sini. Sejumlah warga saat dimintai komentarnya mengatakan, sejak dulu sumber mata air tersebut kondisinya sudah seperti itu. Padahal, jika Pemkot memanfaatkannya bisa menjadi obyek wisata lokal yang bisa meningkatkan APBD.
“Sumber mata air itu perlu adanya pemugaran jika ingin menjadi sebuah obyek wisata lokal,” ujar seorang warga setempat, Bambang kepada wartawan, Kamis (20/2).
Karena kurang dimanfaatkan, tak heran jika warga kemudian menjadikan lokasi sumber mata air itu sebagai tempat pemancingan warga setempat. Jika kondisi itu terus dibiarkan, tidak menutupkan kemungkinan habitat ikan-ikan yang berada di sumber mata air itu akan musnah. “Bisa jadi seperti itu,” katanya.
Menurut keterangan warga setempat, selama ini air yang berasal dari sumber mata air tersebut hanya dimanfaatkan untuk mengairi sawah-sawah milik warga. Padahal, jika sumber mata air tersebut benar-benar dikelola, tidak menutup kemungkinan akan dilirik oleh investor.
Berdasarkan data, di Kota Probolinggo terdapat 14 sumber mata air, yakni Sumber Air Umbul, Sumber Air Pilang Renes, Sumber Air Jalil, Sumber Air Kareng, Sumber Air Pacar, Sumber Air Ardhi, Sumber Air Kekok, Sumber Air Sumbertaman, Sumber Air Jati, Sumber Air Sentong, Sumber Air Langse, Sumber Air Arum dan Sumber Air Gentong.
Sebenarnya, beberapa waktu pemerintah Kota Probolinggo melalui Bappeda Kota Probolinggo melakukan inovasi dan inisiasi dengan merencanakan sebuah gerakan sosial peduli mata air di Kota Probolinggo.
Gerakan tersebut telah melibatkan berbagai elemen masyarakat, TNI, dan Polri. Tujuannya untuk mengoptimalisasi sumber daya alam yang ada di Kota Probolinggo guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat.