PADANG, Koranmadura.com – Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) yang juga Calon Wakil Presiden (Cawapres) nomor urut 3 Mahfud MD memberi ceramah pada salat subuh berjamaah di Masjid Al Hakim Islamic Center, Kota Padang, Senin 18 Desember 2023.
Pada salat berjamaah ini, hadir Gubernur Sumbar Mahyeldi Ansharullah, Wakil Gubernur Sumbar Audy Joinaldy, dan sejumlah tokoh masyarakat seperti mantan Rektor Universitas Andalas dan mantan Kapolda Sumbar.
Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) ini datang sebelum azan berkumandang. Dia juga turut melaksanakan salat sunnah terlebih dahulu.
Mahfud yang berada di barisan paling depan, mendirikan salat subuh berjamaah ketika iqomah berkumandang, diapit oleh Gubernur dan Wakil Gubernur.
Seusai salat subuh berjamaah, Mahfud mengikuti serangkaian doa. Mahfud kemudian diminta mengisi ceramah ba’da subuh di depan para jamaah.
Mengawali ceramahnya, Mahfud menekankan bahwa materi yang akan disampaikan tidak ada kaitannya dengan politik praktis.
Mahfud MD bicara soal tasawwuf atau upaya yang dilakukan manusia untuk memperindah diri dengan akhlak yang bersumber pada agama, dengan tujuan mendekatkan diri kepada Tuhan.
Santri Ponpes Al Mardhiyyah Pamekasan ini mengungkapkan hubungan antara hal yang ghaib dan kenyataan.
Kadangkala yang ghaib, oleh orang modern, disebut tidak ilmiah dan tidak benar. Padahal Islam mewajibkan percaya pada yang ghaib.
“Soal mati, ruh, itu ghaib. Itu urusan Tuhan. Tidak akan pernah mengetahui. Kematian itu rahasia,” tutur Mahfud.
Mahfud berharap jamaah yang hadir dapat hidup dan nanti kelak saat mati dalam keadaan nyaman. Jangan sampai mati melainkan dalam keadaan muslim atau berserah diri.
Pada hari kematian, lanjut Mahfud, tidak ada guna lagi harta serta pangkat dan jabatan. Yang menyelamatkan adalah hati yang damai.
Amal kebaikan lah, kata Mahfud MD, yang akan bikin hati enak dan nyaman saat meninggal nanti.
“Kalau menjadi pejabat, bikin kebijakan yang memberi manfaat kepada masyarakat. Teruslah melawan kebatilan,” kata Mahfud.
Dia meneruskan, “Wa qul jâ’al-ḫaqqu wa zahaqal-bâthilu innal-bâthila kâna zahûqâ. Katakanlah, Yang benar telah datang dan yang batil telah lenyap. Sesungguhnya yang batil itu pasti lenyap.” (Gema)
Seusai ceramah, Mahfud ikut menikmati sarapan pagi sambil lesehan di emperan sebelah kiri masjid bersama para tokoh dan pengurus masjid.
Mahfud MD menikmati bubur kacang ijo dan bubur kampiun, cemilan khas Padang. (Gema)