
SUMENEP – Andik (72), warga Banten, Jawa Barat, telah menempuh perjalanan 6.000 kilometer (km) selama lebih kurang tujuh bulan dengan mengendarai sepeda ontel. Ia telah menjejakkan kaki di sejumlah kabupaten/kota dan menemui kepala daerah untuk mengampanyekan peduli lingkungan.
Laki-laki yang sudah mempunyai 7 anak dan 12 cucu itu, memulai perjalannya dari Banten menuju Denpasar, Pulau Madura, dan akan dilanjutkan ke Surabaya dan Malang. Selanjutnya menuju Nusa Tenggara, Sulawesi Kalimantan, Sumatera, dan rencananya kembali lagi ke Banten dalam waktu 1,5 tahun lagi.
”Sejak tanggal 22 September 2014 lalu, kami sudah sampai di Sumenep, dan tinggal satu bulan lagi kami harus sampai di Bali. Jadi, selama 7 bulan saya harus mengunjungi semua kota/kabupaten di Jawa dan Bali, termasuk
meminta tanda tangan dari para pejabat mulai dari Gubernur, Bupati dan Walikota,” ungkapnya.
Selama di Kabupaten Sumenep, dirinya banyak bersosialisasi dengan sejumlah kalangan, termsuk dengan masyarakat di daerah kepauluan. Sebab, semenjak berada di kabupaten ujung timur Pulau Madura ini, ia sempat mengunjungi dua desa di Kecamatan/Kepulauan Kangean.
Katanya, pengembaraannya itu untuk memberikan penyadaran, khususnya bagi generasi muda agar peduli terhadap lingkungan, termasuk melestarikan hutan. ”Bagaimanapun alasannya hutan merupakan bidang kita, dan merupakan tugas kita untuk melestarikannya,” tuturnya saat ditemui di Kantor Pemda Sumenep, kemarin.
Humas Perhutani KPH Madura, Imam Syafi’i mensupport pengembaraan yang dilakukan oleh Andik. Bahkan, dirinya bersama sejumlah petugas Perhutani KPH Madura turut mengantarkan Andik ke sejumlah instasi terkait. Seperti Kantor Pemda dan Kantor DPRD untuk menemui dan meminta tanda tangan pimpinan DPRD dan Bupati.
”Karena ini ada hubungannya dengan kehutanan, maka kami antarkan. Tadi malam dia difasilitasi untuk bermalam di hotel,” katanya saat berada di Sumenep, Senin (30/3).
(JUNAEDI/MK)