BALI – Kongres IV PDI Perjuangan di Bali menghasilkan sejumlah keputusan politik penting bagi partai berlambang banteng moncong putih tersebut.
Selain kembali mengukuhkan Megawati Soekarnoputri sebagai Ketua Umum PDI Perjuangan periode 2015-2020 serta membentuk kepengurusan DPP yang baru, kongres yang dihadiri 2000 orang kader ini juga merekomendasikan 7 sikap politik.
Dalam pidato penutupannya, Megawati meminta agar para kadernya terus mengamankan politik yang ada di Indonesia serta menjalankan amanat tegak lurus pada konstitusi.
“Saya instruksikan kalian untuk mengamankan politik legislasi, politik anggaran, serta kebijakan politik,” ujar Megawati yang langsung mendapat tepuk tangan dari para peserta kongres di Grand Inna Bali Beach Sanur Bali, Sabtu (11/4).
Sementara itu, Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto yang membacakan sikap umum politik yang juga merupakan hasil dari Kongres IV PDI Perjuangan menambahkan, 7 sikap politik merupakan penyempurnaan dari sikap politik hasil Kong-res III pada 2010 lalu.
Tujuh sikap umum politik yang berjudul “Mewujudkan Indonesia Raya, Indonesia yang Sejati-jatinya Merdeka” tersebut adalah:
Pertama, PDI Perjuangan menegaskan akan terus berjuang memastikan, mengarahkan, mengawal dan mengamankan kebijakan-kebijakan politik yang dikeluarkan oleh Pemerintah Pusat.
Kedua, PDI Perjuangan menegaskan akan terus berjuang memastikan, mengarahkan, mengawal dan mengamankan program-program kerja yang diputuskan Pemerintah Pusat sebagai pemenuhan terhadap janji-janji kampanye, sebagai upaya pelaksanaan jalan Trisakti yang merupakan pemenuhan amanat Pancasila 1 Juni 1945 dan konstitusi UUD 1945, yang juga merupakan program kerja dan cita-cita partai.
Ketiga, PDI Perjuangan menegaskan jalan Trisakti adalah satu-satunya pilihan untuk mewujudkan kedaulatan di bidang politik, berdikari di bidang ekonomi dan berkepribadian dalam kebudayaan.
Keempat, PDI Perjuangan bertekad me-ngobarkan kembali jiwa bangsa yang bermartabat, bergotong royong dan berkeadilan sosial, serta mewujudkan kehidupan politik yang menjamin kedaulatan politik rakyat.
Kelima, PDI Perjuangan bertekad meneguhkan diri sebagai poros kekuatan politik nasional yang menjadi perekat kebangsaan dan penjaga kebhinekaan Indonesia dimana perbedaan dan keanekaragaman budaya, bahasa, suku, dan agama adalah taman sarinya Indonesia.
Keenam, PDI Perjuangan menegaskan keberpihakannya pada rakyat Marhaen sebagai kekuatan produksi nasional yang menopang berjalannya sistem ekonomi kerakyatan guna melakukan koreksi terhadap berjalannya sistem ekonomi neo-liberal dan neo-kapitalis.
Ketujuh, PDI Perjuangan bertekad melawan kemiskinan struktural dan mencegah berbagai bentuk penghisapan guna melin-dungi segenap bangsa dan tumpah darah Indonesia, serta menjamin terpenuhinya hak dasar warga negara Indonesia.
(GAM)