
SUMENEP – Luas area (plotting) untuk tanaman tembakau pada tahun ini mengalami kenaikan dari tahun sebelumnya. Kabupaten Sumenep diprediksi membutuhkan bibit tembakau 547.325.000 batang.
”Berdasarkan kebijakan yang dikeluarkan oleh Bupati Sumenep, plotting area tahun 2015 ini naik dibandingkan plotting area tahun 2014 lalu. Dengan luas lahan 21.893 hektare, maka kebutuhan bibit di Sumenep mencapai 547.325.000 batang,” kata Kepala Dinas Kehutanan dan Perkebunan (Dishutbun) Sumenep, Herman Poernomo.
Luas area tanaman tembakau musim tanam 2015 mencapai 21.893 hektare de-ngan target produksi 13. 136 ton. Sementara pada tahun 2014 hanya seluas 21.093 hektare dengan jumlah produksi sebanyak 12.656 ton.
Sementara pada tahun tahun 2013, Kabupaten Sumenep mendapatkan area seluas 19.072 hektar dengan target produksi sebanyak 11.443 ton, tahun 2012 seluas 20.358 hektare dengan target produksi 12.215 ton, dan pada tahun 2011 seluas 22.333 hektare dengan jumlah produksi 13.400 ton.
Untuk memenuhi kebutuhan bibit tembakau, pemerintah daerah telah menyediakan bantuan bibit tembakau yang akan diberikan pada petani secara cuma-cuma.
”Program ini direncanakan akan dialokasikan mulai pertengahan April mendatang,” ungkapnya.
Ia berharap bantuan bibit itu dimanfaat sebaik mungkin oleh para petani. ”Kami harap adanya bantuan ini bisa meningkatkan kualitas dan produktivitas tembakau lebih baik daripada sebelumnya,” harapnya.
Zaidiyah (50), petani tembakau di Kecamatan Bluto pesimis harga tembakau semahal tahun lalu. “Kalau sebelum musim kemarau tiba musim main bola tangkap biasanya harga tembakau murah,“ katanya.
Secara terpisah, PT Djarum Pamekasan berencana membeli tembakau 8 ribu ton. Dengan proyeksi harga mulai Rp 25 ribu sampai harga tertinggi Rp 42 ribu. Seme-ntara untuk proyeksi pembelian tembakau PT Sukun sebanyak 550 ton dan PT Bentoel sebanyak 2 ribu ton.
(JUNAEDI/MK)