PROBOLINGGO – Banyaknya jalan rusak dihampir seluruh wilayah Kota Probolinggo, seperti berlubang, bergelombang dan aspal mengelupas dikeluhkan warga dan para pengendara kendaraan yang kerap melintas maupun kebetulan melintas dijalan itu.
Pantauan di lapangan, ruas jalan rusak paling parah di Jalan KH.Mansyur selain lubang – lubang menganga besar juga sempit dan bergelombang. Selain itu pula tidak ada pengurukan tanah yang tergerus air sehingga badan jalan dengan tanah lebih tinggi aspalnya, sangat membahayakan bagi pengendara yang mau menepi bila berpapasan dengan kendaraan lain.
Akibatnya kendaraan bisa jatuh atau terguling. Kondisi ini sudah berlangsung lama dan belum ada perhatian serius dari Pemerintah Kota Probolinggo. Fenomena yang sama juga kita dapati pada jalur jalan Brantas, jalan Lingkar Utara (JLU), jalan Soekarno Hatta, jalan Panglima Sudirman, kondisinya tidak jauh berbeda.
Yang paling memprihatinkan adalah akses jalan menuju kawasan Wonoasih, akses jalan itu oleh warga setempat ditutup dengan batang pohon sebagai tanda peringatan. Hingga kini kondisinya tetap sama belum ada sentuhan perbaikan dari pihak Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kota Probolinggo.
Saat melintas di jalan Mastrip sempat menemui salah seorang warga yang beraktifitas dipinggir jalan tersebut, Ilman, (40) mengeluhkan kerusakan jalan yang ada menyusul banyaknya jalan berlubang yang ada lokasi tersebut.
“Banyaknya jalan berlubang yang ada di wilayah Kota Probolinggo seperti jalan Mastrip, membuat pengendara harus ekstra hati-hati saat melintasi wilayah tersebut, terutama saat musim hujan seperti sekarang ini,” katanya kepada wartawan, Minggu (26/4).
Ia mengemukakan, dengan kerusakan jalan membuat tidak sedikit pengendara yang jatuh terperosok di kubangan jalan saat hujan turun. “Air tidak bisa mengalir dan tergenang sehingga membuat jalan yang tergenang tersebut cepat rusak,” kata Ilman.
Hal senada juga disampaikan oleh Yanto (30) yang mengatakan kalau di wilayah Kota Probolinggo mengalami kerusakan jalan menyusul wilayah tersebut sering dilewati kendaraan bertonase besar.
Akibatnya wilayah tersebut sering mengalami kerusakan jalan, terlebih pada saat terjadinya musim hujan seperti yang terjadi sekarang ini.
“Tiap pagi saya antar pesanan harus cepat,namun adanya peristiwa tersebut agak lambat sebab jalan Kota Probolinggo banyak berlubang. Saya trauma mas,”tandasnya.
Lain halnya dengan Ny.Farida(35). Ia mengatakan setiap antar anak sekolah selalu pelan-pelan banyak jalan berlubang dikota sekarang.
“Pemerintah gak lihat adanya jalan berlubang sedangkan pemilik sepeda motor dikenakan pajak,lalu kemana uang pajak tersebut,”keluhnya.
Menanggapi hal itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum (DPU) melalui Kabid Bina Marga, Yuswadi Rahmono mengaku terus diupayakan perbaikan dengan cara menambal yang rusak dan menutup yang berlubang untuk menghindari terjadinya ketidak nyamanan para pengguna jalan dan menghindari terjadinya kecelakaan.
“ Bukannya tidak mau memperhatikan kerusakan jalan. Kendalanya untuk memperbaiki jalan yang rusak dan belubang karena itensitas hujan yang tinggi sekali. Seandainya pagi kita perbaiki, belum seberapa hujan mulai turun sehingga jalan yang diperbaiki tetap akan rusak,”ucapnya.
Perlu pula disadari, mengingat luasnya jalan yang ada di wilayah Kota Probolinggo, baik jalan Protokol, jalan raya maupun jalan di pedesaan, maka perlunya ada pengaturan.
”Hal itu juga terkait dengan aturan birokrasi yang menempatkan skala prioritas terhadap jalan yang akan diperbaiki atau akan dibangun,”paparnya Yuswadi Rahmono.
(M. HISBULLAH HUDA)