JAKARTA – Penyidik Reskrim Polres Jakarta Selatan berhasil membongkar bisnis prostitusi online yang diduga menjajakan artis atau model dengan bayaran selangit.
Sejumlah nama artis juga disebut-sebut masuk jaringan prostitusi online ini. Praktek ini terkuak setelah polisi melakukan operasi penyamaran. Saat itu, seorang artis berinisial AA digelendang polisi dalam kondisi bugil alias tanpa busana. Dari operasi ini, polisi berhasil membekuk mucikari berinisial RA.
Kasat Reskrim Polres Jakarta Selatan AKBP Audie Latuheru me-ngatakan, penyidik masih akan memeriksa beberapa saksi lagi untuk melengkapi berkas pemeriksaan. Berdasarkan hasil pemeriksaan sementara, imbuh Audie, penyidik mendapat informasi mengejutkan. Diantaranya, banyak artis yang menjadi “pasien” RA.
RA diketahui bukan siapa-siapa di dunia selebriti maupun dunia hiburan. Ia hanya pengangguran yang mencoba peruntungan lewat nomor telepon model atau artis yang kadang tertera di majalah dewasa. “Bukan make up artis. Bukan siapa-siapa. Dia ini pengangguran. Dia hubungin satu-satu lewat telepon,” kata Audie di Jakarta, Minggu (10/5).
RA disebut total terjun ke dunia esek-esek kelas kakap ini. Usai mendapat ‘mangsa’ yang kebanyakan artis atau model majalah pria dewasa, RA pun tidak segan meminta model atau artis itu untuk mengenalkan teman model lainnya kepada dia.
Bahkan, tak jarang model atau artis yang mencari RA dan minta dijajakan. “Dia (RA) ini awalnya kenal 1 orang model terus kenal 2 orang, ya gitu terus. Dia juga mencari (model atau artis), tapi juga banyak yang datang ke dia (minta dijajakan). Dia ini dari tahun 2012 (beraksi),” beber Audie.
Sejauh ini, penyidik terus mendalami adanya dugaan keterlibatan artis dan model AA. Sampai sekarang belum ada keterangan yang menunjukkan atau mengarahkan bahwa AA terlibat bisnis prostitusi online kelas atas yang dikendalikan tersangka RA. Artis AA pun masih sebagai saksi.
“Kita tunggu keterangan saksi yang lain besok. Tapi sampai saat ini belum ada keterangan mengarah ke sana,” ucapnya.
Kapolres Jakarta Selatan Kombes Wahyu Hadiningrat menjelaskan RA memiliki sekitar 200 PSK. Namun tak semuanya dari kalangan artis dan model.
Dari penuturan tersangka RA, tarif 200 lebih PSK yang dua dimiliki berkisar Rp 80-200 juta. “Calon pelanggan harus membayar DP 30 persen pada H-2,” kata Wahyu.
Sejak penangkapan AA, beredar sejumlah nama artis dan model yang bisa dibooking lengkap dengan tarifnya. Nama-nama ini disebarkan lewat pesan berantai. Diduga nama-nama itu berasal dari forum dunia malam. Menurut para penikmat dunia malam, prostitusi artis ini memang bukan barang baru. Namun jaringannya sangat tertutup.
Bukan perkara mudah membooking para artis ini. Syarat pertama, pelanggan harus menjamin kerahasiaan artis. Harga wah itu belum termasuk tiket dan hotel. Jadwal kencan diatur sang artis. Dan harga tersebut hanya untuk sekali kencan.
Namun di tengah maraknya pemberitaan soal artis AA yang ditangkap karena terlibat prostitusi di hotel bintang lima, tiba-tiba artis Amel Alvi membuat klarifikasi. Lewat akun Twitter-nya, @amel-alvi28, wanita seksi yang juga berprofesi sebagai disc jockey (DJ) ini menyatakan, artis berinisial AA itu bukanlah dirinya. “Semuanya inisial AA itu bukan aku mungkin artis lain kan banyak yang namanya inisial AA?? Aku baik-baik aja,” tulis Amel Alvi.
Kasus prostitusi online kelas kakap ini pertama diungkap saat polisi menangkap AA, yang diduga artis, di sebuah hotel bintang 5 di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Jumat 8 Mei 2015 malam.
Audie Latuheru mengatakan, Polisi menangkap AA, seorang mo-del panas di sebuah hotel berbintang di Jakarta. Dalam kasus ini, polisi menetapkan RA, sang mucikari sebagai tersangka. RA diduga memiliki banyak wanita yang siap ditawarkan.
Penulis buku Jakarta Undercover, Moammar Emka mengatakan dunia prostitusi kaum artis terbagi menjadi 3 kelas. Kelas A untuk artis ternama, kelas B ada 3 level seperti Platinum, Gold dan Silver dengan range harga Rp 10 juta hingga Rp 50 juta. Kelas C model yang masih baru dengan range harga 8 juta rupiah ke atas. “Jadi, kelasnya bermacam-macam,” ujarnya.
(GAM/ABD)