BANGKALAN, koranmadura.com – Sejumlah sekolah menengah pertama swasta yang ada di bawah naungan Dinas Pendidikan Bangkalan keluhkan keterlambatan Biaya Operasional Sekolah (BOS). Sebab hingga saat ini dana BOS dua bulan tak kunjung cair. Belum diketahui secara pasti mengenai keterlambatan dana yang menjadi hak sekolah tersebut. BOS menjadi kebutuhan utama sekolah untuk keberlangsungan kegiatan sekolah. Namun, dengan terlambatnya BOS, hutang sekolah semakin menumpuk.
Salah satu guru swasta, Zakaria menilai ada keterlambatan pada biaya BOS, sehingga sekolah mengalami kendala dalam memenihi kegiatan belajar mengajar. Biasanya tiap awal bulan BOS diterima melalui rekening sekolah. Namun, dari bulan November ini masih belum ada dana yang masuk ke rekening sekolah. BOS merupakan bantuan dari pusat.
“Kami tak tahu mengapa pencairan BOS terlambat, hingga bulan Agustus belum ada pencairan,” kata Zakaria, guru di SMP Ummul Quro, kemarin (11/11).
Dia menjelaskan, keberadaan BOS merupakan urat nadi bagi keberlangsungan pendidikan. Sebab, sepenuhnya sekolah mengandalkan dana BOS untuk membayar honorarium guru maupun biaya operasional. Karena BOS belum cair sehingga sekolah meminjam dana ke tabungan siswa atau cara lainnya.
Selain BOS, dana Bosda yang menjadi bantuan pemerintah daerah kepada sekolah juga masih belum cair. Biasanya di setiap akhir semester pertama, dana Bosda selalu diterima sekolah. Namun, informasi yang beredar akan dicairkan pada akhir tahun. Meskipun begitu, hingga bulan November kali ini belum ada tanda-tanda pencairan dana bantuan tersebut.
”Bosda yang menjadi bantuan pemda juga tidak ada. Biasanya tiap satu tahun sekali, sebagian guru menerima bantuan tersebut,” ceritanya.
(MOH RIDWAN/RAH)